Mohamed Al-Fayed, Ayah Dodi Al-Fayed Mangkat

Senin, 04 September 2023 - P Suryo R

TAIPAN asal Mesir Mohamed Al-Fayed meninggal dunia dalam usia 94 tahun (30/8). Ayah dari mendiang Dodi Al-Fayed calon suami Putri Diana ini meninggal tepat sehari sebelum peringatan 26 tahun kematian Dodi dan Diana.

Melansir laman CNN, pihak keluarga telah mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut. "Nyonya Mohamed Al Fayed, anak-anak dan cucu-cucunya mengonfirmasi bahwa suami tercintanya, ayah mereka dan kakek mereka, Mohamed Al-Fayed telah meninggal dunia dengan tenang karena usia tua pada hari Rabu, 30 Agustus 2023," dirilis Fulham FC.

Lahir di Kota Alexandria, Mesir, Fayed memulai kariernya dengan menjual minuman soda dan bekerja sebagai penjual mesin jahit. Ia membangun kekayaan keluarganya di bidang real estate, perkapalan, dan konstruksi, pertama di Timur Tengah dan Eropa.

Baca Juga:

ZLU ‘Influencer AI’ Bergabung dengan Agensi Model IMG

taipan
Fayed membeli klub sepak bola tertua di London, Fulham, ketika mereka terpuruk di liga-liga kecil Inggris. (Instagram@fulhamfc)

Bisnisnya berkembang menuju Eropa, termasuk Inggris. Perusahaan Al Fayed bisa dikatakan sangat sukses dan ia mencapai kemapanan. Sebut saja departement store Harrods, klub bola Fulham, dan hotel Ritz di Paris.

Ia mulai naik kelas setelah menikahi Samira Khashoggi pada tahun 1954 meskipun akhirnya bercerai. Istri pertamanya ini adalah saudara perempuan pengusaha Arab Saudi dan pedagang senjata internasional Adnan Khasoggi.

Setelah bekerja dengan Adnan Khashoggi dan mendirikan perusahaan pelayarannya sendiri. Selanjutnya Fayed pindah ke Genoa, Italia pada tahun 1958 dan kemudian ke London, Inggris tahun 1964. Di London, Al-Fayed mulai mengumpulkan portofolio real estat yang luas yang berfokus pada tujuan-tujuan mewah.

Namun, permata dalam mahkota miliaran dolarnya adalah department store Harrods yang terkenal. Bisnisnya itu tersebar di seluruh blok lingkungan Mayfair yang bergengsi di London. Kemudian menjadi tujuan wisata belanja paling glamor di kota ini selama beberapa dekade.

Tawaran Al-Fayed yang dipublikasikan secara luas untuk grup House of Fraser, yang mencakup toko tersebut, membuatnya berhadapan langsung dengan taipan kontroversial Inggris Roland 'Tiny' Rowland. Keduanya kemudian terlibat dalam beberapa putaran pertikaian di depan umum.

Pada akhirnya, Al-Fayed membeli grup ini dengan nilai USD842 juta (Rp12,8 triliun). Dia sering membandingkan
department store ternama ini dengan salah satu keajaiban dunia. "Harrods adalah piramida saya," kata Fayed dikutip dari CNN.

Pada tahun 2021, kekayaan bersihnya sekitar USD1,8 miliar (Rp27,4 triliun), menurut Forbes. Minat bisnisnya termasuk Punch Magazine, Kurt Geiger, gedung pencakar langit Manhattan 75 Rockefeller Plaza, dan blok apartemen mewah Hyde Park Residence di London.

Sang taipan juga menjadi pemain utama dalam olahraga paling populer di dunia. Fayed membeli klub sepak bola tertua di London, Fulham, ketika mereka terpuruk di liga-liga kecil Inggris.

Para penggemar tim tetap berterima kasih atas investasi finansial yang telah membawa tim ini dari keterpurukan di Liga Inggris ke Liga Premier dan final besar Eropa; nama sang taipan masih dinyanyikan setiap minggu di teras pada pertandingan Fulham, setidaknya sepuluh tahun setelah ia menjual klub.

Sementara itu, taipan ini menjadi terkenal karena hubungannya yang erat dengan kerajaan Inggris dan juga karena investasinya. Selama beberapa dekade, dia secara terbuka memperjuangkan kewarganegaraan Inggris, sebuah upaya yang dimulai ketika Rowland mengajukan pertanyaan di depan umum tentang sumber penghasilannya.

Baca Juga:

Gina S Noer dan Kiki Ucup Curhat ke Ganjar Pranowo Soal Industri Kreatif

taipan
Taipan asal Mesir Mohamed Al-Fayed telah meninggal dunia dalam usia 94 tahun (30/8). (punch newspaper)

Kemudian, pada tahun 1994, dia memicu skandal politik ketika dia menyebutkan nama-nama anggota parlemen Inggris yang telah menerima uang darinya sebagai imbalan untuk mengajukan pertanyaan di parlemen atas namanya.

Al Fayed sebagai "tur de force" yang luar biasa bagi seorang pria yang tak pernah melupakan kematian putra kesayangannya Dodi dalam kecelakaan yang juga menewaskan Diana. Setelah kematian putranya dalam kecelakaan, ia seolah tak pernah pulih dari keterkejutan dari kabar tersebut, dan terus berusaha melakukan penyelidikan atas kematian putranya.

Fayed meluncurkan penyelidikan pribadi atas kecelakaan itu dan mempekerjakan mantan kepala polisi Perancis untuk memimpinnya. Hubungannya dengan keluarga kerajaan digambarkan pada musim kelima serial The Crown tahun lalu.

Al-Fayed pernah diinterogasi oleh polisi pada tahun 2008 sehubungan dengan tuduhan pelecehan seksual yang ia bantah, kata juru bicara Harrods pada saat itu. Dia akhirnya menjual toko tersebut kepada keluarga kerajaan Qatar pada tahun 2010, dengan harga USD2,25 miliar (Rp38 triliun).

Kadang-kadang dia hampir tidak bisa menahan kecenderungannya yang suka pamer dan mewah. Seperti saat ia mendirikan patung emas Michael Jackson di stadion Craven Cottage, Fulham, sebagai penghormatan kepada sahabatnya yang merupakan superstar pop.

Al-Fayed memiliki enam anak, termasuk Dodi dan pengusaha pecinta lingkungan Omar Fayed. Al Fayed juga dikenal murah hati kepada badan amal termasuk rumah sakit.

Dirinya menunjukkan minat khusus untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dan tidak sehat. Pada tahun 1987 ia mendirikan Yayasan Amal Al Fayed untuk memperbaiki kehidupan anak-anak muda yang miskin, trauma dan sakit parah.

Sejarawan Kerajaan Prof Kate Williams menilai Al Fayed adalah orang penuh misi setelah kematian putranya, namun ia juga akan dikenang sebagai orang yang membangkitkan kembali department store Harrods yang ikonik.

Ia menambahkan Al Fayed adalah orang dermawan untuk badan amal dan rumah sakit yang membuatnya bertemu dengan Putri Diana. “Dia adalah kekuatan yang sangat penting dalam kehidupan Inggris,” kata Prof Williams.

Beberapa waktu terakhir ia tak lagi banyak menjadi perhatian publik, dan tinggal di rumahnya di Surrey di selatan London, Inggris, bersama istrinya Heini. (dgs)

Baca Juga:

MARSI, Cedera Kulit Akibat Penggunaan Plester Medis

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan