Mobil-Motor Sampai Hanyut, Bupati Usulkan Status Nusa Penida Tanggap Darurat
Senin, 13 Desember 2021 -
MerahPutih.com - Kawasan Nusa Penida dihantam banjir bandang Senin (13/12) dini hari tadi. Bencana ini tercatat sebagai yang terparah sejak banjir yang menimpa daerah itu pada 1978 silam.
Kondisi ini memaksa Kabupaten Klungkung harus bergerak cepat membantu korban banjir bandang. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menegaskan telah mengumpulkan seluruh jajarannya untuk menetapkan status darurat di salah satu wilayah kabupatennya itu.
Baca Juga:
Dilanda Banjir Bandang, Warga Nusa Penida Bali Mulai Bersihkan Lumpur
"Saya akan rapat koordinasi untuk penentuan tanggap darurat di Nusa Penida," kata Bupati, saat meninjau lokasi banjir bandang, kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari harian lokal Bali, Senin (13/12).
Saat ini, kata Bupati, seluruh operasional perangkat daerah (OPD) untuk bergerak cepat menangani musibah banjir bandang di Nusa Penida. Khususnya, untuk bekerja menangani kerusakan rumah warga, mengantisipasi jaringan pipa air minum putus, kabel PLN dan penyemprotan jalan yang terendam lumpur. "Semua OPD terkait agar kirim tim ke Nusa Penida," tegas Suwirta.
Banjir bandang menerjang Nusa Penida, Klungkung, Bali, akibat hujan deras yang turun sejak kemarin. Laporan sementara banyak rumah warga, kendaraan mobil dan motor, hingga objek wisata dilaporkan rusak, bahkan sampai hanyut terbawa hingga ke laut
Hingga siang ini, petugas dan warga masih mengevakuasi kendaraan maupun barang berharga lainnya yang sempat terbawa air bah bercampur lumpur. Ketinggian air mencapai 1,5 meter disertai material lumpur, batu dan kayu dari arah perbukitan menerjang desa.
Tercatat ada empat desa yang terkena banjir bandang, yakni Desa Suana, Sakti, Ped, dan Kutampi. Air bah juga mengakibatkan jebolnya jembatan di Desa Kutampi, sejumlah jalan terendam lumpur hingga rusaknya objek wisata pantai Crystal Bay. (Knu)
Baca Juga:
Banjir Surut, Warga Desa Aliantan di Rokan Hulu Tetap Waspada