Misi Kemanusiaan Dicegat Pasukan Israel, Pemerintah Diminta Segera Pimpin Langkah Diplomatik Hingga Embargo Ekonomi
Kamis, 02 Oktober 2025 -
Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, mengutuk keras pencegatan dan penangkapan aktivis Global Sumud Flotilla oleh pasukan Israel. Flotilla ini membawa kapal-kapal berisi logistik kemanusiaan yang berlayar menuju Gaza, Palestina.
Sukamta memandang misi Global Sumud Flotilla adalah manifestasi solidaritas global untuk membantu warga Gaza yang menderita genosida. Kondisi di Gaza dinilai sangat parah, tanpa akses memadai terhadap makanan, minuman, dan tempat tinggal selama hampir dua tahun.
Baca juga:
223 Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla Ditangkap Israel Saat Menuju Gaza
"Saya kira dalam sejarah modern, di semua zona konflik, bantuan kemanusiaan dilindungi. Tapi ini tidak terjadi di Palestina. Israel terang-terangan melanggar hukum humaniter internasional, menghina nilai-nilai kemanusiaan. Ini jelas tindakan yang sangat keji," kata Sukamta di Jakarta, Kamis (2/10).
Ia mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah konkret bersama negara-negara lain guna menekan Israel agar membuka blokade dan memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza. Pemimpin dunia tidak boleh membiarkan arogansi satu negara merusak nilai-nilai kemanusiaan dan tatanan perdamaian global. Oleh karena itu, tekanan diplomatik, ekonomi, dan bahkan militer harus diterapkan.
Ia berharap negara-negara yang menjalin relasi dengan Israel agar segera memutus hubungan diplomatik, menerapkan embargo ekonomi, dan menghentikan bantuan militer. Langkah-langkah tegas ini dianggap sebagai cara nyata untuk memberikan tekanan yang lebih kuat kepada Israel.
Baca juga:
Selain itu, Sukamta juga berharap Pemerintah RI dapat terus menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Palestina, khususnya melalui jalur udara—sebuah opsi yang dinilai paling memungkinkan saat ini.
"Saya berharap perintah Indonesia dan juga negara-negara OKI terus mencoba memberikan bantuan kemanusiaan dengan berbagai cara yang paling mungkin, mengingat situasi sangat kritis yang saat ini dialami oleh warga Gaza," kata dia.