Merusak Patung Romawi, Wisatawan Amerika Ditangkap
Rabu, 11 Oktober 2023 -
PETUGAS kepolisian menangkap seorang turis di Museum Israel di Kota Yerusalem, karena dicurigai melakukan 'perusakan yang disengaja' terhadap patung-patung berharga di sana, pada Kamis pekan lalu (5/10).
Turis asal Amerika tersebut ditangkap karena melempar dua koleksi patung Romawi abad kedua ke lantai hingga rusak. Akibat aksi vandalisme tersebut, keamanan koleksi di Museum Israel pun dipertanyakan.
Mengutip dari CNN, Jumat pekan lalu (6/10), muncul kekhawatiran akan serangan yang meningkat terhadap
warisan budaya di Yerusalem setelah kejadian ini. Padahal, karya seni di museum harganya tidak ternilai.
Baca Juga:

Polisi melakukan identifikasi terhadap tersangka yang merupakan seorang turis Yahudi asal Amerika berusia 40 tahun. Pada pemeriksaan awal, tersangka menghancurkan patung-patung itu karena ia menganggap bahwa menyembah berhala merupakan hal yang bertentangan dengan Taurat.
Namun, pengacara tersangka, Nick Kaufman membantah alasan fanatisme agama tersebut. Sebaliknya, Kaufman mengatakan bahwa tersangka menderita gangguan mental yang disebut sindrom Yerusalem.
Kondisi ini disebut suatu bentuk disorientasi yang diyakini disebabkan oleh daya tarik agama di kota tersebut yang dianggap suci bagi tiga agama (Kristen, Yahudi, dan Islam) yang membuat peziarah asing percaya bahwa mereka merupakan tokoh-tokoh dalam Alkitab.
Terdakwa kemudian diminta untuk menjalani evaluasi kejiwaan. Sementara itu, pihak berwenang tidak mengungkapkan nama tersangka karena diperintah untuk tidak mengungkapnya ke publik.
Ketika semangat beragama membara dan ketegangan meningkat selama musim liburan Yahudi. Tindakan seperti meludah dan penyerangan lainnya oleh orang Yahudi ultra-Ortodoks yang radikal kepada jamaah Kristen, terus meningkat. Hal ini membuat wisatawan ketakutan sekaligus membuat umat Kristen setempat marah, serta memunculkan kecaman yang meluas.
Baca Juga:
Ekspose Arsip Olahraga Arsip Nasional Buka Peluang Penelitian Sejarah Keolahragaan

Pihak Museum Israel yang terkemuka dengan pameran arkeologi, seni rupa, serta seni dan kehidupan Yahudi ini, menggambarkan kejadian ini sebagai peristiwa yang meresahkan dan tidak biasa. Museum Israel mengecam segala bentuk kekerasan dan berharap insiden ini tidak terulang kembali.
Foto-foto museum memperlihatkan kepala marmer Dewi Athena yang lepas dari alasnya dan jatuh ke lantai, juga patung Dewa Pagan yang telah hancur berkeping-keping. Staf museum mengungkapkan bahwa patung-patung rusak tersebut sedang diperbaiki, tetapi menolak mengungkapkan nilai patung dan harga kerugiannya.
Pemerintah Israel menyatakan kekhawatirannya atas perusakan tersebut, yang oleh para pejabat juga dikaitkan dengan ikonoklasme Yahudi sebagai bentuk kepatuhan terhadap larangan awal terhadap penyembahan berhala. "Ini adalah kasus penghancuran nilai-nilai budaya yang mengejutkan. Kami prihatin melihat fakta bahwa nilai-nilai budaya dirusak oleh kelompok ekstremis yang bermotif agama," kata direktur Otoritas Barang Antik Israel, Eli Escusido.
Vandalisme ini tampaknya merupakan bentuk baru dalam serangkaian serangan yang dilakukan orang Yahudi terhadap benda bersejarah di Yerusalem.
Sebelumnya, pada Februari, seorang turis Yahudi Amerika merusak patung Yesus di sebuah tempat ziarah Kristen di Kota Tua. Selain itu, pada Januari, remaja Yahudi melakukan perusakan batu nisan Kristen yang bersejarah di pemakaman terkemuka di Yerusalem. Pada Jumat pekan lalu (6/10) pagi, sekitar 16 jam setelah perusakan museum, pintu Museum Israel kembali dibuka untuk umum pada waktu yang dijadwalkan.(dgs)
Baca Juga:
Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Eks Pabrik Gula nan Ikonik