Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Eks Pabrik Gula nan Ikonik


Rest Area KM 260B Banjaratma dulunya bekas pabrik gula. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
SELALU ada tempat istirahat ketika melakukan road trip. Saat beristirahat, tentu kamu tidak hanya sekadar ingin menyantap makanan atau buang air kecil, tetapi juga menikmati keindahan tempat tersebut. Adalah Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, salah satu tempat istirahat ikonik yang terletak di Brebes, Jawa Tengah.
Tempat perhentian ini sering menjadi incaran pelaju darat saat ketika ingin melepas lelah. Akan tetapi, ada daya tarik lain yang ditawarkan Banjaratma yang membuat banyak orang ingin mampir.
Rest Area ini dulunya bekas pabrik gula yang dibangun sekitar 1908 dan beroperasi sejak 1913 sampai 1997, kemudian terbengkalai. Di 2019, pabrik ini direnovasi dan dialihfungsikan menjadi rest area. Meski begitu, rasa antik bak museum masih tersisa yang akhirnya menjadi daya tarik bagi para pelancong.
Baca juga:

Pabrik Gula Banjaratma atau Suikerfabriek Bandjaratma didirikan oleh N.V. Cultuurmaatschappij, sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam pada 1908. Pembangunan rest area melibatkan beberapa konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).
Pada peta Dutch Colonial tahun 1918, pabrik gula ini disebut dengan Station Banjaratma. Stasiun yang dimaksud adalah tempat khusus untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budidaya dan proses produksi gula, sehingga memperoleh produksi yang optimal. Analitikus asal Belanda Gerrit Jan Mulder sebagai penasehat pemerintah berpendapat bahwa, produsen gula harus menerapkan teknologi yang paling optimal, bukan teknologi paling modern.
Teknologi modern memerlukan bahan bakar kayu dan batu bara yang mahal, sehingga tidak dapat menutup biaya produksi. Sedangkan teknologi yang optimal di Jawa yaitu teknologi dengan basis bahan bakar air sebagai penggerak mesin uap. Berdasarkan inovasi tersebut, sejak 1885, keberadaan Stasiun Pengujian atau Proefstations memiliki peran besar dalam keberhasilan produksi gula di Jawa.
Baca Juga:
Merayakan Natal dan Tahun Baru Sambil Menikmati Sajian di Cirebon

Operasional Pabrik Gula Banjaratma ini berhenti di 1997 karena kerugian yang terjadi secara terus menerus. Biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih bisa digunakan dipindahkan ke pabrik gula lainnya seperti Pabrik Gula Jatibarang.
Kini, Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma menyediakan fasilitas seperti SPBU, area parkir, masjid, musala, toilet, kios makanan hingga baju. Di sudut-sudut tertentu, kamu bisa melihat berbagai mesin peninggalan masa lalu, salah satunya penggiling tebu dan bekas tungku yang mempercantik suasana. Kamu juga bisa mengabadikan momen di pabrik ini, dengan catatan tidak merusaknya. (and)
Baca Juga:
Kaladama, Tahu Gejrot ala Cirebon Timur
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh

5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara

3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun

Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo

IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta

Jelajahi Keindahan dan Pengalaman Liburan dengan Kapal Liveaboard di Labuan Bajo

5 Tempat Wisata Sejarah di Banten, Penuh Peninggalan Kesultanan

5 Destinasi Wisata Favorit Wisatawan di Provinsi Banten
