Merokok di Usia Muda Cenderung Sulit Berhenti Nantinya

Kamis, 03 Juni 2021 - Andreas Pranatalta

ZAMAN sekarang, kita pasti sering melihat anak-anak di bawah umur dan remaja yang merokok tanpa sepengetahuan orang tuanya. Generasi penerus bangsa ini harus dilindungi dari rokok, sebab dampak kecanduan nikotin untuk mereka lebih kuat dibandingkan orang dewasa.

Mengutip ANTARA, menurut spesialis penyakit dalam dr. Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp.SD, FINASIM dari Universitas Gadjah Mada mengatakan, salah satu kandungan kimia yang ada pada rokok adalah nikotin yang bisa menimbulkan kecanduan.

“Semakin dini mulai merokok, maka akan semakin sulit untuk berhenti. Selain itu, kecanduan rokok bisa menjadi pintu gerbang untuk mencoba narkoba jenis lainnya,” ujarnya.

Tak hanya itu, semakin muda seseorang mulai merokok, semakin besar pula risiko kerusakan organ paru-paru dan organ lain seperti pembuluh darah dan jantung.

Baca juga:

Punya Resolusi Berhenti Merokok di 2021, Begini Kiatnya

Merokok di Usia Muda Cenderung Sulit Berhenti Nantinya
Kebanyakan anak muda penasaran dengan rokok. (Foto: Unsplash/Adrien King)

Dokter spesialis penyakit dalam di Primaya Hospital Sukabumi itu juga mengingatkan bahaya paparan nikotin terhadap tumbuh kembang anak, yakni gangguan kecerdasan dan tingkath laku, hingga gangguan konsentrasi. Orang tua harus menyadari kebiasaan merokok tak cuma berdampak buruk bagi diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

Seorang anak bisa jadi perokok pastif bila dikelilingi lingkungan orang-orang perokok, baik di rumah, sekolah, atau tempat bermain.
Anak juga bisa jadi perokok tangan ketiga, yakni mereka yang menghirup racun dari asap rokok yang diembuskan perokok, kemudian menempel dan mengontaminasi benda-benda atau tubuh.

Kementerian Kesehatan mencangkan sebanyak lima juta orang berhenti dari kebiasaan merokok melalui serangkaian program kerja yang diagungkan pada peringatan Hari Tembakau Sedunia 2021 yang jatuh pada 31 Mei.

Baca juga:

Merokok Bisa Ganggu Pendengaran?

Merokok di Usia Muda Cenderung Sulit Berhenti Nantinya
Hindari merokok dekat sang buah hati. (Foto: Unsplash/Annie Spratt)

Prevalensi perokok pada kelompok usia anak-anak 10 sampai 18 tahun, meningkat 7,2 persen di 2013 menjadi 9,1 di 2018.

Kebiasaan merokok meynyumbang presentase angka kematian terbesar kedua di Indonesia setelah hipertensi. Sebab, merokok menyebabkan banyak penyakit tidak menular yang berhubungan erat dengan merokok seperti kanker, penyakit jantung, pernapasan, stroke, serta penyakit yang berhubungan dengan kanker lainnya.

Di 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penggunaan tembakau membunuh lebih dari delapan juta orang setiap tahun yang terdiri dari atas tujuh juta orang pengguna aktof tembakau, sedangkan 1,2 juta orang merupakan perokok pasif. (and)

Baca juga:

Merokok Tapi Tetap Sehat? Kardiovaskular Ganjarannya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan