Menyoal Polemik Konten Buku IPS, Kemendikbud: Ibu Kota Israel adalah Tel Aviv
Kamis, 14 Desember 2017 -
MerahPutih.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meralat konten buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah(SD/MI) Kurikulum 2006 yang menyebutkan Ibu Kota Israel adalah Yerusalem. Sedangkan untuk Ibu Kota Palestina justru tidak diisi alias sengaja dikosongkan.
Pemberitahuan ralat konten buku tersebut segera disebarluaskan ke sekolah-sekolah melalui dinas pendidikan setempat.
"Konten dalam buku tersebut diralat menjadi, Ibu Kota Israel adalah Tel Aviv," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (14/12).
Totok menegaskan, sikap politik luar negeri Indonesia tidak mengakui penjajahan, sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea l.
Dalam alinea tersebut, kata Totok, menyatakan bahwa 'kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan'.
Karena itu, upaya penguasaan Yerusalem oleh Israel yang diawali pada Perang Arab-Israel tahun 1948 dinilai tidak sesuai dengan konstitusi negara Indonesia.
"Indonesia sejak awal mempunyai komitmen dan konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan tidak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," katanya.
Sejak 1 September 1947, Totok mengungkapkan bahwa Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan wilayah Yerusalem merupakan wilayah mandat internasional.
Yerusalem Timur dikuasai Israel sejak Perang Arab-Israel 1967. Pada tahun 1980, Israel melalui 'Hukum Yerusalem', mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota bangsa penjajah tanah Palestina tersebut.
"Tindakan itu menimbulkan reaksi dari Dewan Keamanan PBB dengan mengeluarkan Resolusi Nomor 478 Tahun 1980 yang menentang Hukum Yerusalem," tandasnya. (Ayp)
Baca berita terkait Palestina lainnya: Ormas Islam Bersatu Bahas Aksi Bela Palestina