Menyantap Kelelawar Dalam Sajian Paniki Khas Sulawesi Utara
Kamis, 29 Agustus 2024 -
Merahputih.com - Coba bayangkan, kelelawar yang biasa kamu lihat bertengger di pohon di siang hari, berakhir di kuali menjadi sajian yang sedap dan menggugah selera.
Sajian khas yang dibuat dengan daging kelelawar dinamakan Paniki. Makanan ekstrem ini merupakan khas dari suku Minahasa, Sulawesi Utara.
Paniki sudah lama dikonsumsi suku Minahasa sebagai menu turun menurun. Makanan ini diyakini masyarakat suku Minahasa memiliki sejumlah kebaikan bagi tubuh.
Dilansir dari laman Indonesiakaya, daging kelelawar di dalam menu paniki ampuh untuk mengurangi dan mengobati masalah kulit akibat alergi.
Kendati belum ada penilitian yang valid ihwal manfaat daging kelelawar tersebut, namun banyak orang mengaku merasakan khasiatnya.
Baca juga:
Serupa Tapi Tak Sama, Instrumen Tradisional Kolintang Asal Sulawesi Utara Disebut Mirip Gambang
Daging kelelawar dalam paniki juga diyakini dapat menyembuhkan penyakit asma dan sesak napas. Alasannya, daging kelelawar memiliki senyawa kitotefin yang mirip dengan obat asma yang digunakan dalam dunia medis.
Masyarakat suku Minahasa meyakini daging kelelawar memiliki kandungan protein yang tinggi dan kandungan Omega-3. Hal tersebut dipercaya mampu menambah kecerdasan.
Tak hanya itu daging kelelawar juga diyakini masyarakat suku Minahasa mengurangi masalah penuaan dini, seperti garis halus dan kulit keriput.
Masyarakat suku Minahasa biasanya memilih kelelawar pemakan buah atau kalong, karena badannya lebih besar sehingga dagingnya lebih banyak.
Kelelawar akan lebih dahulu dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya. Lalu sayapnya dipotong agar dimasak bersama santan dan bumbu-bumbu andalan.
Baca juga:
Sebagai negeri yang kaya akan rempah, banyak bumbu yang digunakan untuk memasak paniki santan ini. Misalnya bawang merah, bawang putih, cabai, sereh, jahe, dan daun jeruk.
Banyaknya rempah-rempah yang digunakan membantu menghilangkan bau amis dari daging kelelawar. Soal tekstur tidak usah ragu, banyak yang menyebutkan daging kalelawar yang sudah diolah seperti daging ayam, juicy dan lembut.
Selain dijadikan paniki santan, daging kelelawar juga diolah menjadi sate, digoreng dalam bumbu, atau dimasak dalam sambal yang terbuat dari olahan cabai hijau. (Tka)