Menteri Rini Soemarno Emoh Negara Lain Ikut Proyek Kereta Cepat

Sabtu, 05 September 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Bisnis - Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung batal direalisasikan akibat tidak disetujui Presiden. Kini proyek itu diganti dengan pembangunan kereta menengah yang masih terbilang cepat.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan digantinya proyek pembangunan kereta cepat menjadi kereta berkecepatan menengah ini tidak menutup kemungkinan dapat menarik investor dari negara lain selain China dan Jepang. Sehingga Pemerintah bisa mengadu para investor tersebut, sehingga pemerintah akan mendapatkan hasil yang terbaik dalam pembangunan kereta berkecepatan 200 km per jam.

"Saya menilai dalam pembangunan kereta kecepatan menengah ini negara lain juga memiliki kemampuan untuk dapat membangunnya," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, di Jakarta Pusat, Jumat, (4/9).

Sinyal serupa pun diberikan oleh Menteri PPN Sofyan Djalil kepada wartawan di Istana Kepresidenan. Hal tersebut mengingat Jepang yang kecewa dengan pemerintah Indonesia karena propaslnya ditolak Jokowi. Padahal baik Jepang maupun China sudah mengeluarkan uang cukup banyak dalam melakukan studi kelayakan.

"Saya belum tahu. Nanti urusan belakangan. Apakah dua negara itu atau ada negara lain," kata Sofyan.

Menanggapi perihal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah akan ada negara lain atau tidak yang berminat untuk ikut melakukan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini.

"Saya tidak mendengar itu sama sekali, yang penting bahwa sekarang ada di kementerian BUMN," tegasnya.(rfd)

 

Baca Juga:

Menteri BUMN Rini Soemarno Tegaskan Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Perlu

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Efisien dari Sisi Teknis dan Ekonomi

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batal, Pemerintah Siapkan Kereta Menengah

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batal

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan