Mentan Amran Sebut Harga Telur Mahal Adalah Berkah dari Program Makan Bergizi Gratis

Rabu, 12 November 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai bahwa lonjakan harga telur ayam ras saat ini merupakan cerminan positif dari bergulirnya program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang secara efektif telah meningkatkan permintaan dan mendorong pergerakan ekonomi di sektor peternakan nasional.

"Kita dorong peternak supaya berproduksi, ini kesempatan peternak untuk bangkit, kan banyak peternak merugi sebelumnya kan? Nah ini kesempatan, inilah dampak positif daripada MBG," kata Mentan Amran Sulaiman, Selasa (11/11).

Amran menyampaikan hal tersebut ditanya mengenai kenaikan harga komoditas telur ayam ras di tingkat konsumen. Ia menjelaskan bahwa tiga bulan sebelumnya, harga telur ayam sempat terpuruk di kisaran Rp18.000 per kilogram.

Baca juga:

Bukan Air Kotor Biang Keladi Kasus Keracunan MBG di Bandung, Nitrit di Melon dan Lotek Jadi Pemicu Ratusan Siswa Tumbang

Oleh karena itu, kenaikan harga saat ini dianggap sebagai momentum pemulihan yang sangat baik bagi peternak yang sempat mengalami kerugian.

Baca juga:

Kementan Klaim Indonesia Sudah Swasembada Daging dan Telur Ayam, Sapi Masih Impor

Strategi Ekosistem Peternakan Terintegrasi Rp20 Triliun

Pemerintah kini fokus mendorong peternak untuk memperkuat produksi dengan menambah jumlah Day Old Chick (DOC) dan Grand Parent Stock (GPS). Kenaikan harga yang dipicu oleh peningkatan permintaan dari program MBG ini dinilai sebagai kesempatan emas bagi peternak untuk bangkit.

"Kita sekarang mendorong, karena kan ada MBG, ini kan kenaikannya dampak bagus untuk pergerakan ekonomi. Kan tiga bulan lalu harga telur kan Rp18.000 per kg, iya kan?," ujar Amran.

Meskipun demikian, Mentan Amran memastikan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dan berencana memanggil perusahaan-perusahaan besar untuk memastikan harga telur tetap terkendali agar tidak membebani konsumen di pasaran.

Solusi permanen untuk menjaga stabilitas harga adalah dengan membangun ekosistem peternakan ayam dan telur yang terintegrasi, mulai dari produksi hingga distribusi, demi memenuhi kebutuhan MBG secara berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Pertanian berkomitmen meningkatkan kapasitas produksi melalui penambahan DOC dan GPS. Mentan Amran sebelumnya juga telah menyiapkan rencana pembangunan peternakan ayam terintegrasi senilai Rp20 triliun pada tahun 2026.

Proyek besar ini merupakan bagian integral dari strategi nasional untuk mendukung program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, guna memperkuat ketahanan pangan dan gizi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga:

Akhir Pekan Ini Mayoritas Harga Pangan Turun Tipis, Daging dan Telur Ayam Naik

Rencana pembangunan peternakan ayam pedaging dan petelur akan dilakukan secara menyeluruh di wilayah-wilayah yang masih mengalami kekurangan pasokan.

Pemerintah menargetkan seluruh proses perencanaan dan studi kelayakan (pra-feasibility study) dapat diselesaikan dalam waktu singkat, sehingga proyek ambisius ini dapat segera dimulai pada Januari 2026.

Kenaikan harga telur ayam ras ini mendapat sorotan tajam di masyarakat. Data terbaru dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia, pada Selasa (11/11) sekitar pukul 23.40 WIB, mencatat harga komoditas telur ayam ras secara nasional berada di angka Rp31.500 per kilogram.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan