Mengungkap Misteri Situs Sejarah Candi Blandongan di Karawang

Kamis, 23 Maret 2017 - Noer Ardiansjah

>Candi Blandongan merupakan salah satu situs bersejarah yang berada di kawasan Cagar Budaya Batujaya, Karawang, Jawa Barat. Menurut cerita masyarakat sekitar, kemegahan bangunan peninggalan dua kerajaan besar; Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sriwijaya ini, dipercaya dihuni oleh makhluk gaib.

>Mahmud Syarifuddin selaku juru pelihara Candi Blandongan mengaku bahwa cerita mistis ini dipercaya masih ada kaitannya dengan leluhur 'penjaga' situs tersebut.

>
Mahmud Syarifuddin, juru pelihara Candi Blandongan. (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
>“Masyarakat di sini juga banyak yang mengalami kejadian aneh itu,” kata Mahmud kepada merahputih.com di Candi Blandongan, Desa Segaran, Karawang, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

>Kejadian aneh, ucap Mahmud, akan dirasakan ketika para pengunjung dengan sengaja membawa batu bata candi yang berada di sekitar kompleks dengan tujuan sebagai kenang-kenangan. “Dalam tempo beberapa hari, pasti dimimpikan untuk mengembalikan batu bata tersebut ke sini. Bahkan ada juga orang yang disuruh mengembalikan batu dengan berjalan kaki,” ucapnya.

>
Batu bata Candi Blandongan. (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
>Selain itu, kisah lain yang diyakini oleh sebagian masyarakat Desa Segaran adalah tentang keajaiban batu bata candi dalam urusan hajat masyarakat.

>“Kalau lagi ada hajatan seperti nikah dan sunatan, warga sekitar sini masih suka meminjam batu bata candi dengan tujuan agar acara tersebut banyak tamunya. Dan, benar juga, sih. Namun, wallahu a’lam bishshawab,” tandasnya.

>Menanggapi hal ini, juru pelihara dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang, Narto mengaku bahwa ini hanyalah sugesti masyarakat yang terlalu besar terhadap hal gaib.

>
Narto,juru pelihara dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang. (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
>Meski demikian, ia juga meyakini bahwa sesuatu hal gaib sangat kental di sekitar situs. “Ya, saya juga yakin kalau ada hal gaib di sini. Namun, hikmah yang bisa kita ambil adalah tentang pelestarian situs itu sendiri. Jangan berbuat sembarangan seperti merusak atau menghilangkan benda bersejarah ini,” kata Narto.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan