Mengulang Kejayaan Rempah Indonesia, Peluang Ekspor Rempah Masih Terbuka
Jumat, 23 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Indonesia pernah jadi pengekspor rempah-rempah kesohor dunia pada abad ke-17. Masa ini penjelajahan samudra bangsa Eropa dilakukan untuk memburu rempah-rempah di Kepulauan Indonesia. Harga rempah pun melonjak dan jadi komoditas yang menguntungkan.
Ratusan tahun kemudian, pesona rempah merosot dan berganti ke hasil tambang. Namun, pakar Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Djagal Wiseso Marseno mengatakan peluang ekspor komoditas rempah-rempah Indonesia masih menjanjikan
Alasannya, pasar herbal dan rempah-rempah kering dunia diprediksi terus meningkat di masa depan.
"Pangsa pasarnya itu diperkirakan ada 8,4 miliar dolar pada akhir 2028," kata Djagal dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis (22/2), seperti dikutip Antara.
Baca juga:
Menurut dia, rempah-rempah masih menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia. Ini terbukti dari tingginya nilai perdagangan lada, cengkeh, pala, dan kayu manis ke negara-negara Eropa.
Djagal juga melihat kekayaan komoditas rempah berpotensi mendukung ketahanan pangan Indonesia lebih kuat dibanding negara lain.
Menurut dia, sejak berabad-abad lalu, Indonesia memiliki potensi sumber daya yang melimpah termasuk keragaman budaya dan rempah-rempah menjadi daya tarik tersendiri di mata dunia.
Baca juga:
Karena itu, potensi tersebut perlu dikembangkan agar mampu menjadi nilai jual sekaligus fondasi ketahanan pangan nasional.
Berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Negara ASEAN, dia menyebut Indonesia masih menduduki peringkat empat di bawah Vietnam.
"Itu menurut indeks global. Rempah-rempah ini tumbuh dengan mudah di negara tropis, perawatan dan ketahanannya juga mudah. Mudah diusahakan dengan skala kecil dan skala besar," kata dia. (dru)
Baca juga: