Mengenal Upacara Tepung Tawar, Cara Adat Masyarakat Sumatra Selatan Menyelesaikan Konflik
Kamis, 21 November 2024 -
MerahPutih.com - Sumatra Selatan memiliki segudang upacara adat menarik, salah satunya adalah upacara adat Tepung Tawar yang merupakan bagian dari ritual yang dilakukan untuk memberikan berkah, keselamatan, dan kesejahteraan kepada individu atau kelompok tertentu, serta sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Meskipun sudah ada sejak lama, upacara ini masih dijalankan dengan penuh khidmat di berbagai komunitas di Sumatra Selatan.
Asal Usul Upacara Tepung Tawar
Tepung tawar merupakan sebuah upacara tradisional yang dilakukan dengan memberikan serbuk tepung beras atau bunga kepada seseorang atau sekelompok orang yang dihormati.
Kata 'tepung' merujuk pada bahan utama yang digunakan, yaitu tepung beras yang dicampur dengan bahan lain seperti air daun sirih, sementara 'tawar' berarti menenangkan atau membersihkan.
Baca juga:
Gurih dan Manis Legitnya Lumer di Lidah:, Gulo Puan Khas Sumatra Selatan
Sejarah upacara ini tidak lepas dari pengaruh budaya Melayu dan kebudayaan tradisional masyarakat Sumatra Selatan yang kaya akan simbolisme dan adat istiadat.
Secara garis besar, upacara Tepung Tawar berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan doa agar seseorang atau kelompok tersebut diberikan keselamatan, kesejahteraan, serta dijauhkan dari mara bahaya.
Upacara ini juga sering dikaitkan dengan upacara pernikahan, kelahiran, pindah rumah, dan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Sumatra Selatan.
Baca juga:
Sumatra Selatan Punya Minuman Terkenal Sarsaparilla Cap Badak
Proses Pelaksanaan Upacara Tepung Tawar
Pelaksanaan upacara Tepung Tawar biasanya melibatkan beberapa langkah yang dilakukan oleh tetua adat atau pemimpin upacara. Berikut adalah tahapan umum dalam upacara Tepung Tawar:
Persiapan: Sebelum upacara dimulai, keluarga atau masyarakat yang menyelenggarakan acara akan menyiapkan berbagai bahan seperti tepung beras, air daun sirih, bunga, dan beberapa bahan lain yang digunakan untuk menghias atau mengatur upacara. Beberapa makanan khas juga sering disiapkan sebagai bagian dari syukuran.
Penyambutan Tamu: Dalam banyak kasus, upacara ini juga melibatkan penyambutan tamu-tamu yang hadir, baik itu anggota keluarga, kerabat, maupun masyarakat sekitar. Para tamu biasanya diberi posisi tertentu di sekitar tempat upacara untuk memberi penghormatan kepada pemilik hajat.
Baca juga:
Doa dan Penyucian: Pemimpin adat atau tetua akan memimpin doa dan memberikan kata-kata harapan yang baik kepada yang bersangkutan. Tepung beras atau bunga yang sudah disiapkan kemudian ditaburkan ke kepala atau tubuh orang yang akan diberi berkah. Proses ini memiliki makna simbolis untuk membersihkan dan melindungi orang tersebut dari energi negatif, serta memohon agar segala urusan menjadi lancar.
Makan Bersama: Setelah prosesi tepung tawar selesai, seringkali diadakan acara makan bersama sebagai ungkapan rasa syukur. Makanan yang disajikan dalam upacara ini biasanya adalah hidangan tradisional, yang menambah suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam acara tersebut. (Far)