Mayoritas Warga Jakarta Diklaim Taat Protokol Kesehatan

Rabu, 10 Juni 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengklaim mayoritas warga di Jakarta sudah tertib dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurut Heru, hal ini dari pemantauan di lokasi yang kerap terjadi keramaian seperti stasiun kereta, pasar dan tempat perbelanjaan.

"Iya 99 persen warga yang masuk ke Jakarta sudah mematuhi protokol kesehatan. Sudah disipilin," kata Heru di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (10/6).

Baca Juga

Tekan Kasus COVID-19 Ibu Kota, Kepolisian Terjunkan Tim Kimia Biologi Radioaktif Brimob

Heru mengakui tak sulit menertibkan masyarakat untuk taat aturan dan tertib dalam protokol kesehatan. Sebab, diantara mereka ada yang hanya memakai didepan petugas namun tak terpantau saat didalam.

"Tidak mudah untuk mengingatkan mereka, tetapi kita tidak berhenti. Selalu mengingatkan di titik-titik keramaian, khususnya di stasiun, itu selalu akan terjadi penumpukkan. Di situlah peran kita mengingatkan warga untuk menjaga jarak, gunakan masker," tambah Heru

Heru memastikan personel TNI dan Polri akan diperketat terutama di tempat perbelanjaan yang bakal segera dibuka.

"Jadi Kapolri melalui Kapolda menyampaikan. Begitu juga dengan TNI, khusus untuk pasar sekarang ini beberapa mal sudah ada polisi. Kami mempersiapkan cara bertindak kita bagaimana mengantisipasi," jelas Heru.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto. Foto: MP/Kanu

Heru mengatakan bahwa nantinya personil TNI dan Polri akan dikerahkan ke tempat-tempat tersebut untuk mengawasi protokol kesehatan masyarakat.

"Di mana nantinya secara bertahap akan dibuka saat PSBB masa transisi," kata Heru yang mengenakan masker ini.

Misalnya saja mulai dari terminal bus, halte busway, stasiun, pasar tradisional, dan pasar modern akan dijaga oleh personil TNI dan Polisi ketika dibuka kembali saat PSBB masa transisi.

"Itu sudah kami petakan dan ada unsur TNI dan Polri di tempat itu untuk mengawasi ketertiban masyarakat dalam protokol pencegahan COVID-19," jelas Heru.

Pengawasan itu sampai waktu yang tidak ditentukan. Tepatnya setelah masyarakat dirasa sudah cukup tertib dalam menjelankan protokol kesehatan.

Baca Juga

Pemprov DKI Terima APD dari Ormas Gema Sadhana untuk Tenaga Medis

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengakui masih terjadi kerumunan di beberapa tempat.

"Itu karena justru kebiasan. Karena bangsa Indonesia apa ya, silaturahim dan berkumpul ya. Ini sedikit banyak yang sudah mulai mengurangi nilai itu," jelas Heru. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan