Mayoritas Warga Jakarta Diklaim Taat Protokol Kesehatan
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
MerahPutih.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengklaim mayoritas warga di Jakarta sudah tertib dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurut Heru, hal ini dari pemantauan di lokasi yang kerap terjadi keramaian seperti stasiun kereta, pasar dan tempat perbelanjaan.
"Iya 99 persen warga yang masuk ke Jakarta sudah mematuhi protokol kesehatan. Sudah disipilin," kata Heru di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (10/6).
Baca Juga
Tekan Kasus COVID-19 Ibu Kota, Kepolisian Terjunkan Tim Kimia Biologi Radioaktif Brimob
Heru mengakui tak sulit menertibkan masyarakat untuk taat aturan dan tertib dalam protokol kesehatan. Sebab, diantara mereka ada yang hanya memakai didepan petugas namun tak terpantau saat didalam.
"Tidak mudah untuk mengingatkan mereka, tetapi kita tidak berhenti. Selalu mengingatkan di titik-titik keramaian, khususnya di stasiun, itu selalu akan terjadi penumpukkan. Di situlah peran kita mengingatkan warga untuk menjaga jarak, gunakan masker," tambah Heru
Heru memastikan personel TNI dan Polri akan diperketat terutama di tempat perbelanjaan yang bakal segera dibuka.
"Jadi Kapolri melalui Kapolda menyampaikan. Begitu juga dengan TNI, khusus untuk pasar sekarang ini beberapa mal sudah ada polisi. Kami mempersiapkan cara bertindak kita bagaimana mengantisipasi," jelas Heru.
Heru mengatakan bahwa nantinya personil TNI dan Polri akan dikerahkan ke tempat-tempat tersebut untuk mengawasi protokol kesehatan masyarakat.
"Di mana nantinya secara bertahap akan dibuka saat PSBB masa transisi," kata Heru yang mengenakan masker ini.
Misalnya saja mulai dari terminal bus, halte busway, stasiun, pasar tradisional, dan pasar modern akan dijaga oleh personil TNI dan Polisi ketika dibuka kembali saat PSBB masa transisi.
"Itu sudah kami petakan dan ada unsur TNI dan Polri di tempat itu untuk mengawasi ketertiban masyarakat dalam protokol pencegahan COVID-19," jelas Heru.
Pengawasan itu sampai waktu yang tidak ditentukan. Tepatnya setelah masyarakat dirasa sudah cukup tertib dalam menjelankan protokol kesehatan.
Baca Juga
Pemprov DKI Terima APD dari Ormas Gema Sadhana untuk Tenaga Medis
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengakui masih terjadi kerumunan di beberapa tempat.
"Itu karena justru kebiasan. Karena bangsa Indonesia apa ya, silaturahim dan berkumpul ya. Ini sedikit banyak yang sudah mulai mengurangi nilai itu," jelas Heru. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
2 Kerangka Manusia Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar saat Kerusuhan
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Final Timnas Indonesia U-23 Vs Vietnam, Polisi Peringatkan Penonton Tak Bawa Benda Berbahaya dan Pancing Keributan
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19