Mata Kedutan Penanda Si Dia Rindu? Nih Penjelasan Ilmiahnya
Senin, 16 Oktober 2017 -
BANYAK mitos berseliweran tentang mata kedutan. Mulai dari tanda kedatangan rezeki hingga ada yang merindukan Anda. Padahal, mata kedutan merupakan isyarat tubuh bahwa ada saraf terganggu.
"Sudahh ditemukan bahwa itu bukan penyakit. Itu karena saraf yang mengurusi wajah terganggu oleh pembuluh darah kecil yang menempel di sarafnya," papar dokter spesialis bedah saraf dari National Hospital Surabaya, dr M Sofyanto Sp.BS, seperti dikutip dari ANTARA.
Saraf yang mengurusi wajah itu disebut pula fascialis atau saraf nomor tujuh. Diameter pembuluh wajah sekitar dua milimeter, sedangkan saraf nomor tujuh diameternya hanya satu hingga dua milimeter.
Saraf nomor tujuh itulah yang bertugas menggerakkan wajah, pipi dan mulut. Kedutan yang sebentar tidak menandai adanya masalah. Jika berlangsung lama, barulah bisa mengindikasikan adanya gangguan yang perlu ditangani.
Penyebab
Dr Sofyan menyebutkan kedutan bisa terjadi lantaran otot lelah. Solusinya ialah memijatnya dengan gerakan ke arah luar, dari bawah ke atas sebanyak 20 kali.
Kedutan yang berlangsung lama, hingga puluhan tahun, serta mengganggu perlu segera ditangani. "Ada satu pasien yang menderita gangguan ini hampir 45 tahun. Setelah dioperasi bisa sembuh karena ini bukan penyakit. Sekadar sarafnya tersentuh," terang dr Sofyan.
Jika kedutan berlanjut. Pipi, bibir dan separuh wajah merot atau miring, berarti Hemifacial Spasm (HFS). Tidak perlu dioperasi, hanya masalah estetika. Persoalan muncul ketika merot terus menerus karena menyebabkan orientasi geometris berubah. Apabila menyetir, bisa saja menyerempet akibat gangguan orientasi geometris.
Operasi untuk mengatasi masalah kedutan tidak sembarangan. Perlu hati-hati mengingat pusat masalah berada di daerah batang otak yang merupakan pusat pengaturan aktivitas.
Nah, Anda kini sudah tahu penyebab kedutan. Jadi, bukan disebabkan lantaran mendapat rezeki atau ada yang merindukan Anda, ya. (*)
Baca pula artikel Alasan Ilmiah di Balik Kedutan Mata.