Masih Ditutup, Wisatawan Nekat Terobos Masuk ke Tempat Wisata di Gunung Kidul

Jumat, 29 Mei 2020 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperpanjang penutupan seluruh objek wisata hingga batas waktu yang belum ditentukan. Namun masih banyak warga dan wisatawan yang nekat masuk ke sejumlah tempat wisata.

Sekretaris Dispar Gunung Kidul Harry Sukmono menjelaskan wisatawan yang nekat masuk paling banyak terjadi saat Lebaran hari kedua.

Baca Juga:

Kabar Gembira, Taman Safari Bogor Siap Kembali Dibuka

"Paling banyak warga memaksa pergi ke kawasan pantai. Jumlahnya ratusan. Mereka merasa bosan dan ingin refresing sejenak,"ujar Harry di Yogyakarta, Kamis (28/5).

Mereka masuk melalui jalan tikus. Lantaran jalan utama menuju obwis sebagian besar ditutup.

Meski ditutup wisatawan nekat masuk ke sejumlah lokasi wisata di Gunung Kidul
Meski ditutup wisatawan nekat masuk ke sejumlah lokasi wisata di Gunung Kidul (Foto: Dispar Gunung Kidul, DIY)

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya sudah meminta petugas penjagaan di pintu masuk wisata lebih meningkatkan pengawasan.

Dispar juga menempatkan sejumlah pegawai ditempatkan di tiap Posko Penyekatan di perbatasan kabupaten. Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunung Kidul sebagai pelaksana posko.

"Warga yang datang kami ingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik," tegasnya.

Selain itu pihaknya juga menutup jalan tikus yang berpotensi dilewati wisatawan. Dispar turut menggandeng warga sekitar untuk menghalau wisatawan yang melewati daerah mereka.

Hari menegaskan pihaknya belum mengetahui kapan obwis akan dibuka. Pembukaan lokasi wisata yang sebagian besar merupakan wisata alam masih menunggu kebijakan dari pusat. Penutupan dilakukan guna menekan penyebaran virus COVID-19.

Baca Juga:

Penghentian Operasional KA Bandara YIA dan KA Jarak Jauh Diperpanjang Hingga 30 Juni

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan ada sejumlah objek wisata pantai banyak dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Indrayanti atau Pulang Sawal, Pantai Krakal, dan Pantai Sepanjang. Pengunjung melalui jalur tikus atau jalur alternatif yang banyak bisa dilalui.

"Mereka berasal dari wisatawan lokal dan wisatawan dari luar kota. Kami ajak bicara baik-baik, intinya mereka harus segera meninggalkan pantai karena belum boleh berkunjung," pungkas Surisdiyanto.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta.

Baca Juga:

Selama Lebaran Pertama dan Kedua, Yogyakarta Zero Pasien Positif Corona

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan