Masih Ditutup, Wisatawan Nekat Terobos Masuk ke Tempat Wisata di Gunung Kidul


Destinasi wisata di Gunung Kidul banyak dikunjungi wisatawan nekat selama pandemi corona (Foto: Dispar Gunung Kidul, DIY)
MerahPutih.Com - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperpanjang penutupan seluruh objek wisata hingga batas waktu yang belum ditentukan. Namun masih banyak warga dan wisatawan yang nekat masuk ke sejumlah tempat wisata.
Sekretaris Dispar Gunung Kidul Harry Sukmono menjelaskan wisatawan yang nekat masuk paling banyak terjadi saat Lebaran hari kedua.
Baca Juga:
"Paling banyak warga memaksa pergi ke kawasan pantai. Jumlahnya ratusan. Mereka merasa bosan dan ingin refresing sejenak,"ujar Harry di Yogyakarta, Kamis (28/5).
Mereka masuk melalui jalan tikus. Lantaran jalan utama menuju obwis sebagian besar ditutup.

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya sudah meminta petugas penjagaan di pintu masuk wisata lebih meningkatkan pengawasan.
Dispar juga menempatkan sejumlah pegawai ditempatkan di tiap Posko Penyekatan di perbatasan kabupaten. Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunung Kidul sebagai pelaksana posko.
"Warga yang datang kami ingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik," tegasnya.
Selain itu pihaknya juga menutup jalan tikus yang berpotensi dilewati wisatawan. Dispar turut menggandeng warga sekitar untuk menghalau wisatawan yang melewati daerah mereka.
Hari menegaskan pihaknya belum mengetahui kapan obwis akan dibuka. Pembukaan lokasi wisata yang sebagian besar merupakan wisata alam masih menunggu kebijakan dari pusat. Penutupan dilakukan guna menekan penyebaran virus COVID-19.
Baca Juga:
Penghentian Operasional KA Bandara YIA dan KA Jarak Jauh Diperpanjang Hingga 30 Juni
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan ada sejumlah objek wisata pantai banyak dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Indrayanti atau Pulang Sawal, Pantai Krakal, dan Pantai Sepanjang. Pengunjung melalui jalur tikus atau jalur alternatif yang banyak bisa dilalui.
"Mereka berasal dari wisatawan lokal dan wisatawan dari luar kota. Kami ajak bicara baik-baik, intinya mereka harus segera meninggalkan pantai karena belum boleh berkunjung," pungkas Surisdiyanto.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta.
Baca Juga:
Selama Lebaran Pertama dan Kedua, Yogyakarta Zero Pasien Positif Corona
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit

Pemprov Layanan Open Top Tour of Jakarta melintasi sejumlah titik bersejarah

Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Australia dan Inggris Kritik Faktor Keselamatan Pariwisata Indonesia, Begini Reaksi Kemenpar

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
