Machasin: Jangan Lakukan Nikah Sirri

Kamis, 25 Desember 2014 - Rendy Nugroho

MerahPutih Nasional - Persoalan gratifikasi KUA dan maraknya pelaksanaan nikah sirri di tengah masyarakat akhir-akhir ini menjadikan Kementerian Agama (Kemenag), khususnya Ditjen Bimas Islam melaksanakan berbagai upaya penanganan dan penyelesaian persoalan ini. Terkait itu, Dirjen Bimas Islam, Machasin yang didampingi Direktur Urais Mukhtar Ali menjelaskan, bahwa pelayanan pencatatan nikah merupakan salah satu target reformasi birokrasi di lingkungan Ditjen Bimas Islam yang dilakukan melalui pendekatan sistemik.

Menurut Machasin, Kantor Urusun Agama (KUA) sebagai lembaga pencatat perkawinan memiliki fungsi penting untuk mewujudkan kemaslahatan umum, khususnya kepastian dan jaminan perlindungan hukum bagi keluarga muslim terhadap akibat yang ditimbulkan oleh perkawinan. Selain melayani proses administrasi perkawinan, lanjut Machasin, kerja KUA juga berhubungan langsung dan bahkan hidup bersama dengan tradisi dan norma masyarakat.

“Kepala KUA dan penghulu berperan sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama, bahkan menjadi rujukan informasi keagamaan bagi masyarakat di Kecamatan,” kata Machasin dalam jumpa pers pada acara Gratifikasi KUA dan Fenomena Nikah Sirri di Kantor Kemenag jalan MH Thamrin, Rabu (24/12).

Tidak kalah penting dari itu semua, Ditjen Bimas Islam senantiasa melakukan sosialisasi PP No 48 dan PMA No 46 tahun 2014, serta penegasan dukungan pemberantasan gratifikasi oleh masyarakat yang diliput oleh media massa nasional serta dipimpin oleh Menag dan didampingi oleh ketua KPK, Sekjen Kemenag, Irjen dan Dirjen Bimas Islam. Sosialisasi itu dilakukan kepada para Kepala KUA dan Penghulu, Kepala Kanwil, Kankemenag, Kabid, Kasi, Pemda, Ormas dan Majelis Taklim.
“Penghulu itu banyak mengerjakan urusan Islam mulai dari MTQ, zakat, wakaf, masjid, semua dilakukan KUA, kerja yang fungsinya banyak namun pegawainya tidak banyak,” tegas Machasin.

Terkiat persoalan nikah sirri, Machasin menegaskan agar jangan melakukan nikah sirri. “Jangan lakukan lagi nikah siri, supaya tidak terjadi masalah dikemudian hari,” kata Machasin seperti yang dikutip dari Kemenag.go.id. (MP/AKU)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan