Lomba "Kolek", Silaturahmi Berbalut Adu Ketangkasan

Jumat, 30 Juni 2017 - Rina Garmina

Warga Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, memiliki tradisi unik. Adalah lomba "Kolek" atau sampan layar yang digelar untuk mempererat tali silaturahmi. Lomba ini biasanya diadakan berdekatan dengan Idul Fitri.

"Beginilah tradisi kami tiap perayaan Idul Fitri. Ada lomba "Kolek"," ujar tokoh masyarakat Lubuk Puding, Abdullah (75).

Lomba "Kolek" biasanya diadakan atas swadaya warga. Pesertanya ialah warga yang bermukim di pulau-pulau kecil di sekitar kabupaten Karimun seperti Pulau Karimun Besar, Pulau Buru, Pulau Parit, Pulau Hutan, Pulau Air, Pulau Kundur dan Pulau Moro. Dahulu lomba "Kolek" dilakukan untuk menguji sampan yang baru dibuat. Sekarang siapapun dapat mengikuti lomba, tidak sebatas nelayan.

Lomba ini biasanya digelar di depan rumah Abdullah karena berhadapan dengan laut luas. Sehari sebelum lomba, sampan atau perahu yang terbuat dari kayu telah berjejer di sepanjang pantai. Kompetisi dilakukan secara berkelompok. Ada sampan yang diisi tiga, lima, tujuh hingga sembilan pendayung. "Masing-masing ada kategorinya dan ada peraturan yang harus ditaati," ujar Abdullan.

Melalui lomba "Kolek", warga yang tinggal terpencar akibat dipisahkan lautan dapat berkumpul. Di mata salah seorang turis dari Batam, Dimas, lomba "Kolek" merupakan bentuk keunikan bahari yang dimiliki masyarakat Karimun.

Saat ini akses ke Pulau Buru telah dipermudah sehingga warga kota lain dapat menuju ke sana dengan gampang dan cepat.

Baca juga artikel Sejarah Tradisi Halal Bi Halal Di Indonesia.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan