Langkah Gesit China dalam Paten Hijau

Kamis, 08 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PEMBANGUNAN berkelanjutan menjadi fokus besar dalam arah pertumbuhan China. 'Negeri Panda' mencatatkan kontribusi besar dalam pembangunan berkelanjutan dengan penambahan paten hijau nan pesat. Hal tersebut terungkap dalam laporan terbaru dari regulator kekayaan intelektual utama negara itu.

Seperti dilansir ANTARA, Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional China (China National Intellectual Property Administration/CNIPA) dalam Laporan tentang Analisis Statistik Paten Hijau dan Rendah Karbon menyebut jumlah pengajuan paten hijau dan rendah karbon yang dipublikasikan pada 2023 mencatatkan peningkatan secara tahunan sebesar 20 persen dan menyumbang separuh lebih dari total global.Peningkatan itu bahkan 7,1 poin persentase lebih tinggi daripada rata-rata global. Dengan catatan itu, China mengamankan posisi teratas dalam hal pengajuan paten hijau.

Laporan tersebut mendefinisikan paten hijau dan rendah karbon sebagai paten yang berpusat pada teknologi yang dapat mendorong pembangunan hijau. Paten ini mencakup lima domain utama, yakni pengurangan karbon dari energi fosil, penghematan energi dan daur ulang serta pemanfaatan energi, energi bersih, penyimpanan energi, serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan gas rumah kaca.

Baca juga:

Paparkan Visi Misi, Gibran Yakin Indonesia akan Jadi Raja Energi Hijau Dunia


China berkinerja baik di bidang penyimpanan energi, dengan mencatatkan 37.000 pengajuan paten pada 2023. Jumlah itu menyumbang 48 persen dari volume global. Dalam hal pengajuan paten penemuan energi bersih, China tercatat sebagai sebagai yang tertinggi di dunia dalam mematenkan teknologi energi surya dan energi hidrogen yakni masing-masing mencapai 8.000 dan 5.000.

Jumlah pengajuan paten China untuk teknologi hijau dan rendah karbon melalui perjanjian kerja sama paten (patent cooperation treaty/PCT), sebuah sistem perlindungan paten internasional, telah melampaui 5.000 pada 2023, mengamankan posisi nomor satu global selama tiga tahun berturut-turut.

Secara khusus, China telah menjadi negara dengan pengajuan paten tertinggi di dunia sejak 2019, menurut Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO).(*)

Baca juga:

Indonesia Harus Siap Songsong Era Energi Hijau

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan