Kurangi Beban RS, PERSI DIY Sarankan Tiap Kelurahan Punya Shelter
Kamis, 01 Juli 2021 -
MerahPutih.com - Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyarankan Pemerintah Daerah segera membuka shelter mandiri di tiap kelurahan. Shelter ini akan membantu rumah sakit merawat pasien OTG dan gejala ringan.
Ketua (Persi) DIY Darwito Suwito meminta kelurahan membuka dan menjalankan kegiatan isolasi mandiri di shelter dengan semangat gotong royong dan swadaya.
Baca Juga:
Anies Targetkan 1,3 Juta Anak Jakarta Divaksin COVID-19
"Pendirian selter dapat dilakukan secara gotong royong masyarakat, karena gotong royong merupakan budaya bangsa kita yang masih dijunjung tinggi sampai saat ini," katanya di Yogyakarta, Kamis (1/07).
Perangkat kelurahan bisa menggunakan balai desa, gedung olahraga atau sekolah yang tidak terpakai sebagai shelter sementara.
Nantinya warga dan perangkat kelurahan setempat turut aktif memantau dan menyediakan sarana logistik dan obat-obatan untuk pasien Covid di shelter tersebut.
"Pandemi ini mengancam jiwa manusia maka tragedi ini harus diatasi secara bersama tidak harus menunggu perintah," katanya.
Sementara untuk tenaga kesehatan dan alat kesehatan akan dibantu oleh rumah sakit maupun dinas kesehatan. Nantinya dinas bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta untuk bantuan SDM.
"Jadi puskesmas atau rumah sakit fokus merawat yang bergejala sedang, berat dan kritis. Lalu yang di shelter hanya dipantau oleh nakes puskesmas setempat. Yang lebih aktif menyediakan logistik dan kebutuhan sehari-hari dari warga sekitar," jelasnya.
Adanya shelter di tiap kelurahan ini akan menurunkan beban kerja nakes dan jumlah pasien di rumah sakit. Pasalnya kapasitas ruang isolasi khusus covid-19 diseluruh wilayah DIY nyaris terisi 100 persen.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo telah mengaktifkan 96 selter isolasi mandiri tambahan guna mengantisipasi melonjaknya kebutuhan ruang isolasi mandiri.

Selter ini merupakan perwujudan dari Instruksi Bupati Sleman kepada setiap kelurahan agar membuat selter COVID-19 di wilayah masing-masing.
Menurut dia, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman yang meningkat dalam dua minggu terakhir, menyebabkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan (fayankes) mulai berkurang.
Data dari Dinas Kesehatan Sleman pada 28 Juni 2021, fayankes ruang isolasi mandiri, seperti di asrama haji, Rusunawa Gemawang, Asrama Unisa dan Asrama UII rata-rata sudah terisi sekitar 70 persen.
"Selter yang berada di setiap kelurahan ini memanfaatkan berbagai tempat, seperti sekolah, balai kalurahan, puskesmas pembantu (pustu), gedung olahraga (GOR), barak pengungsian dan bangunan lainnya," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman. (Teresa Ika/ Yogyakarta)
Baca Juga:
Anies Targetkan 1,3 Juta Anak Jakarta Divaksin COVID-19