Kronologi Terhentinya MRT Jakarta Akibat Besi Crane Jatuh

Jumat, 31 Mei 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - PT MRT Jakarta membeberkan kronologi penyebab terhentinya operasional kereta MRT akibat jatuhnya besi crane di depan gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan pada Kamis (30/5) kemarin.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo mengatakan, berdasarkan hasil investigasi insiden kemarin oleh Tim MRT Jakarta, ditemukan bahwa pada pukul 16.45 WIB terjadi benturan antara kereta dengan material besi yang jatuh tersebut.

Sehingga mengakibatkan gangguan listrik di Stasiun Cipete Raya hingga Stasiun Bundaran HI.

"Masinis melaporkan bahwa diduga material besi jatuh di petak jalan antaran Stasiun Blok M BCA dan ASEAN dan menimpa kabel listrik," ucap Tomo panggilan akrabnya, pada Jumat (31/5).

Baca juga:

Pasca-Insiden Crane, Layanan MRT Sudah Kembali Normal

Setelah kejadian tersebut, pada 16.54 WIB, MRT Jakarta mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di setiap stasiun dan kereta serta menginformasikan kepada publik terkait insiden tersebut.

Pukul 17.05 WIB, tim pemeliharaan MRT Jakarta tiba di lokasi dan melaksanakan prosedur pembersihan dan pemeriksaan dampak insiden terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta.

Lalu, pada pukul 20.17 WIB, seluruh material besi telah berhasil dibersihkan dari lokasi insiden. Selanjutnya, perbaikan terhadap kabel listrik aliran atas atau overhead catenary system, ratangga terdampak dilakukan.

"Pada pukul 23.13 WIB, prosedur pemeriksaan dan pengujian aliran listrik dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh aliran listrik telah kembali berfungsi dengan baik," ucapnya.

Pada pukul 23.46 WIB, seluruh pengujian terhadap sarana dan prasarana terdampak sudah dalam kondisi yang baik. Selanjutnya, pada pukul 00.26 WIB, dilakukan uji coba perjalanan kereta untuk mengetahui hasil perbaikan yang telah dilakukan.

Baca juga:

Detik-Detik Kereta MRT Tabrak Tumpukan Besi Crane

Hingga pukul 03.00 WIB, diputuskan bahwa MRT Jakarta dapat beroperasi sesuai dengan jadwal operasional normal.

Meskipun area insiden telah steril dari material besi, sebagai bagian dari prosedur keamanan dan keselamatan, MRT Jakarta harus melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana seperti kabel listrik aliran atas, ratangga, dan rel.

"Proses ini memerlukan waktu agar aspek keselamatan dan keamanan pelanggan yang menjadi prioritas MRT Jakarta, terpenuhi sebelum kami akhirnya kembali dapat mengoperasikan layanan MRT Jakarta," tuturnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan