Korsel Ungkap Tempat Paling Rawan Penyebaran COVID-19

Sabtu, 13 Juni 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Duta Besar RI untuk Korea Selatan (Korsel) Umar Hadi mengungkapkan tempat paling rawan dalam penyebaran COVID-19 di Korsel yakni, tempat hiburan malam. Ada banyak orang yang terjangkit virus corona usai mengunjungi tempat hiburan malam.

"Tempat yang paling rawan terjadi klaster (baru) itu dari pengalaman di Korea sejak tanggal 6 Mei, yang pertama itu adalah tempat hiburan. Terutama tempat hiburan malam itu rawan sekali," kata Umar dalam sebuah diskusi, Sabtu (13/6).

Baca Juga:

Tito Bahas Pelaksanaan Pileg di Tengah Pagebluk COVID-19 dengan Dubes Korsel

"Jadi ada satu klaster di Seoul memang itu dari satu tempat hiburan malam," sambung Umar.

Korsel sebelumnya telah melakukan relaksasi terhadap kebijakan pembatasan sosial setelah adanya penurunan angka kasus positif COVID-19. Korsel menerapkan kebijakan New Normal atau tatanan kehidupan normal baru.

Meski demikian, kebijakan new normal yang sudah dijalankan tersebut ternyata tidak berjalan mulus. Korsel harus dihadapkan dengan gelombang kedua penyebaran virus COVID-19. Ada banyak klaster baru positif COVID-19.

"Memang sejak relaksasi tanggal 6 Mei itu, kemudian (Korsel) ternyata muncul klaster-klaster penyebaran baru," ujar Umar.

Para peneliti mendemonstrasikan sampel iLAMP Novel-Coronavirus Detection Kit di kantor iONEBIO's di Seongnam, Korea Selatan, 26/3/2020. ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/TM
Para peneliti mendemonstrasikan sampel iLAMP Novel-Coronavirus Detection Kit di kantor iONEBIO's di Seongnam, Korea Selatan, 26/3/2020. ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/TM

Selain tempat hiburan malam, kata Umar, ada beberapa lokasi juga yang menjadi tempat rawan penyebaran COVID-19. Di antaranya yakni, rumah ibadah, yang juga menjadi salah satu klaster baru penyebaran kasus COVID-19. Kata dia, ada beberapa gereja di sekitar Seoul itu sekarang menjadi tempat penyebaran baru.

"Yang ketiga baru sekolah, sarana-sarana pendidikan seperti tempat kursus. Keempat itu sarana olahraga, gym (fitness center). Baru berikutnya perkantoran dan toko-toko dan mal," jelas dia.

Baca Juga:

Lagi, WNI Dideportasi dari Korsel akibat Langgar Aturan Karantina

Berkaca dari munculnya klaster-klaster baru setelah melakukan relaksasi, pemerintah Korea Selatan pun memutuskan untuk kembali memperketat aturan atau protokol kesehatan.

"Jadi karena itu, tanggal 29 Mei lalu diperketat lagi. Jadi kembali seperti tempat-tempat ibadah disarankan tidak melakukan kegiatan, tempat museum-museum ditutup lagi, jadi memang ada risikonya dari relaksasi social distancing itu," tandasnya. (Pon)

Baca Juga:

Terapkan New Normal, Pemerintah Diminta Ambil Pelajaran dari Korsel

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan