Konflik Israel-Palestina Memanas, Puan Ingatkan Pemerintah Pastikan Keselamatan WNI

Senin, 09 Oktober 2023 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti memanasnya konflik Israel-Palestina yang dalam beberapa hari terakhir kembali memanas dan saling berbalas serang.

Ia menekankan Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) harus memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca Juga

Kemlu Siapkan Rencana Evakuasi WNI di Palestina

"Pemerintah harus memastikan warga negara kita yang berada di sana dalam kondisi aman, tidak kekurangan bahan pokok. Karena selama perang, kebutuhan pokok sangat sulit sekali untuk didapatkan. Negara harus hadir memberikan bantuan secepatnya," ucap Puan, Senin (9/10).

Perang di jalur Gaza yang tak terhindarkan terjadi pada hari Sabtu (7/10), dengan kondisi saling serang antara kedua negara. Akibat eskalasi konflik Israel dan Palestina kali ini, setidaknya sudah hampir seribu orang meninggal dunia. Serangan dari kedua belah pihak juga menyebabkan ribuan warga terluka.

Sementara itu menurut catatan resmi Kemenlu, terdapat 13 orang WNI yang menetap di wilayah sekitar Jalur Gaza, lokasi yang eskalasi konflik antara Palestina-Israel paling mengkhawatirkan. Mereka merupakan relawan kemanusiaan.

Dengan adanya WNI di sekitar konflik Israel-Palestina, Puan mengatakan Kemenlu harus mengawasi perkembangan situasi di wilayah konflik dan siap melakukan evakuasi bila diperlukan untuk melindungi warga Indonesia yang berada di wilayah tersebut.

"Jika memungkinkan dan memang harus dilakukan, Pemerintah harus mengambil langkah responsif dengan upaya evakuasi warga negara kita agar tidak menjadi korban peperangan," tuturnya.

Puan pun menyampaikam keprihatinan dengan apa yang dialami korban akibat saling serang antara kelompok militan Hamas dengan Israel. Ia menilai, Indonesia harus mengambil langkah proaktif dalam mewujudkan perdamaian Israel-Palestina.

Apalagi, situasi konflik yang terjadi saat ini disebut cukup besar dan kondisinya lebih mencekam dari serangan sebelum-sebelumnya.

"Indonesia harus menyampaikan sikap untuk meminta dihentikannya kekerasan dari eskalasi konflik antara Palestina-Israel ini. Hal tersebut demi menghindari bertambahnya korban kemanusiaan yang semakin hari semakin bertambah,” jelas Puan.

Baca Juga

Indonesia Prihatin Meningkatnya Eskalasi Konflik Palestina-Israel

Mantan Menko PMK ini juga mendorong Indonesia untuk menjadi penengah antara kedua negara agar peperangan dihentikan. Pemerintah pun disebut perlu menyerukan pentingnya perdamaian dengan konsep dua negara berdaulat yang berdampingan.

“Konsep tersebut sesuai landasan yang telah lama diakui sebagai jalan menuju penyelesaian yang adil. Kita perlu menyampaikan agar kedua negara mengedepankan unsur dialog untuk mendinginkan situasi di sana dan terus bersuara kepada dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” sebutnya.

“Karena perang tidak bisa dibenarkan dalam segi aspek manapun, warga yang akan terus-terus jadi korban,” lanjut Puan

DPR juga menilai diperlukan upaya mendorong negara-negara lain agar terus menyuarakan perdamaian di Palestina. Puan mengatakan Indonesia harus menunjukkan sikap politik internasional yang bebas aktif sesuai amanat konstitusi.

“Indonesia juga perlu mengingatkan agar tidak ada satu negara pun yang mendukung peperangan antara Israel-Palestina berlanjut. Terlebih negara-negara adidaya yang memiliki kekuatan militer besar,” ungkap cucu Bung Karno tersebut.

Puan sendiri dalam berbagai kesempatan di forum internasional terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Seperti dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali tahun 2022 lalu.

Pada kesempatan itu, Puan menekankan pentingnya terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia mengatakan IPU sebagai forum parlemen dunia harus bisa menyebarkan budaya damai.

"Dalam beberapa forum Parlemen dunia, DPR selalu menyuarakan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Kami terus berkomitmen menyelesaikan berbagai konflik di belahan bumi lainnya," ucap Puan.

Kemudian pada forum Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-17 di Aljazair, Puan juga menekankan pentingnya menghargai Hak Asasi Manusia (HAM) dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.

"Kondisi di lapangan tidak banyak berubah. Kekerasan, dan berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi di Palestina," urainya.

Lebih lanjut, Puan berharap Indonesia bisa menjadi negara yang menggerakkan dunia untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina. Sebab menurutnya, dunia internasional seakan membiarkan terus menerusnya terjadi peperangan di sana.

"Tidak ada tanda-tanda harapan akan berdirinya negara Palestina yang telah dijanjikan oleh dunia internasional. Indonesia harus mengambil peran mendorong negara lain untuk memberikan kemerdekaan kepada rakyat Palestina," pungkanya. (Pon)

Baca Juga

Palestina Meminta Pertemuan Darurat Liga Arab

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan