Koalisi Masyarakat Sipil: Jangan Pilih Capim KPK yang Suka Cari Popularitas

Kamis, 09 Juli 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Nasional - Catatan minus dan kesangsian terhadap Capim KPK mengemuka dalam diskusi publik Koalisi Masyarakat Sipil. Faisal, salah satu peserta dari Sumatera dengan suara keras mengkritik beberapa Capim KPK yang dinilainya suka cari popularitas.

Lebih lanjut para peserta diskusi Koalisi Masyarakat Sipil mencatat dari 194 orang Capim KPK yang diloloskan pansel KPK, terdapat sekitar 41 orang yang merupakan perwakilan jaksa dan polri. Wakil dari dua instansi penegak hukum itu dianggap rawan dengan vested insterest, muatan kepentingan lembaga kejaksaan dan kepolisian.

"Calon-calon yang berasal dari anggota polri dan kejaksaan, saya kira tidak perlu menjadi calon pemimpin KPK," ungkap Faisal utusan Koalisi Masyarakat Sipil dari Sumatera di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, (9/7).

Menurutnya, para capim yang diutus kedua institusi tersebut seharusnya tetap fokus dengan tugas yang sedang mereka emban saat ini. Bukannya mengejar posisi sebagai pimpinan KPK.

"Masa yang terbaik diutus menjadi calon pemimpin KPK, berarti yang tidak baik ditinggalin di lembaganya dong?" Ujar Faisal.

Ia pun menambahkan, biang rusaknya lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebabkan pimpinan yang bergabung demi popularitas Mungkin di lembaga sebelumnya sang kandidat kurang populer, dengan masuk KPK serta merta terkenal. Makanya Capim KPK harus benar-benar diisi orang-orang yang berkompeten, integritas yang bagus dan berkomitmen penuh memberantas korupsi.

"Tak baik bila pimpinan KPK disusupi orang-orang yang suka cari popularitas, karena itu bakal merusak kredibilitas KPK sendiri," Pungkasnya.(gms)

 

Baca Juga:

Dari 194 Capim KPK Hanya 13 Persen yang Teruji Integritasnya

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pansel KPK Transparan dan Tegas

Pansel KPK Undang Masyarakat Beri Masukan Capim KPK

Ketua Pansel KPK: Ke Depan KPK Harus Semakin Kuat

Anggota Komisi I DPR: Pansel KPK Harus Bisa Jemput Bola

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan