Ketika Lightstick Bikin Warga Korea Selatan Bersatu Dukung Pemakzulan Presiden

Senin, 09 Desember 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - LIGHTSTICK berbagai jenis menerangi area depan Majelis Nasional di Kota Seoul, Korea Selatan, Sabtu (7/12). Di hari itu, para pengunjuk rasa menyuarakan dukungan untuk pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol.

Seperti dilansir The Korea Times, para perempuan muda berusia 20-an dan 30-an, penggemar grup K-pop, termasuk SHINee, NCT, NewJeans, dan Seventeen, bergabung dalam aksi tersebut sambil memegang lightstick. Mereka bernyanyi dan meneriakkan slogan-slogan.

Lightstick merupakan merchandise resmi idola K-pop. Para penggemar mengoleksi lightstick yang harganya antara USD 30 (sekira Rp 450 ribu) dan USD 50 (Rp 750 ribu). Tongkat dengan lampu menyala meriah ini biasanya digunakan untuk menyemangati idola mereka saat konser atau fan meet.

Namun, saat sidang pleno Majelis Nasional dimulai pada Jumat (6/12) sekitar pukul 17.00, lightstick menyala meriah, seolah menyemangati para legislator yang tengah bertugas. Para peserta demo membawa lightstick mereka untuk mewaranai protes tersebut, mengubahnya menjadi sesuatu yang mirip dengan festival musik K-pop.

Baca juga:

Penggemar K-Pop Bersiap Demo, Tuntut Pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol



Tak hanya menyalakan lightstick, para peserta menari dan bernyanyi bersama dengan lagu-lagu hit K-pop seperti Whiplash dari aespa, APT. dari Rose, dan Fighting dari subunit Seventeen, BooSeokSoon. Lirik-liriknya sudah dimodifikasi lirik untuk mengkritik Presiden Yoo Suk-yeol dan menuntut pemakzulannya.

Tren ini telah berkembang selama seminggu selama aksi menyalakan lilin setiap hari yang diadakan di depan Majelis Nasional. Aksi itu diadakan setelah deklarasi darurat militer oleh presiden pada Selasa (3/12) malam.

"Para penggemar K-pop di seluruh negeri, silakan bawa lightstick kalian ke aksi unjuk rasa. Kami akan mengadakan konser cahaya lilin untuk kalian,” bunyi pengumuman dari Candlelight Action (@candlemove), sebuah kelompok masyarakat yang mengorganisasi aksi tersebut pada Kamis (6/12) di media sosial mereka.

Seorang peserta akasi bermarga Cho, 24, mengatakan lightstick menggantikan cahaya lilin yang dengan mudah dipadamkan. “Ketika pemakzulan Presiden Park Geun-hye, beberapa anggota parlemen mengatakan, 'Cahaya lilin akan padam ketika angin bertiup’. Jadi itulah alasanku membawa lightstick ini. Tidak mungkin ada orang yang bisa mematikannya," ujar penggemar NCT yang mendekorasi lightstick miliknya dengan tulisan ‘pemakzulan’.

Di lain sisi, mereka yang tidak terbiasa dengan budaya penggemar malah merasa tertarik dan menikmati aspek baru dan meriah dari budaya protes di negara ini. “Aku menyadari bahwa budaya protes telah banyak berubah. Sekarang lebih menyenangkan dan menggembirakan," kata warga dengan marga Kim, 52. Ia mengaku pernah berpartisipasi dalam aksi menyalakan lilin tujuh tahun lalu untuk pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye.

Warga senior lain, Lee, 59, mengatakan ia akan memastikan membawa sesuatu yang secerah lightstick K-pop pada Sabtu depan. “Aku berharap lebih banyak orang dari generasiku yang datang ke demonstrasi ini,” ujarnya. Lee mengaku terkejut melihat ada begitu banyak perempuan muda dalam aksi itu. Itu membuatnya amat terharu dan tersentuh.

Para penggemar K-pop mengatakan mereka mengembangkan pengetahuan akan kegigihan,dan kecintaan dari aktivitas sebagai penggemar idola K-pop. Rupanya, keterampilan mereka menjadi berguna untuk aksi unjuk rasa tersebut.

”Kami (penggemar K-pop) sangat terbiasa menunggu di luar dalam cuaca dingin. Kami juga pandai berteriak dan bersorak dengan lantang untuk apa yang kami sukai. Aku melihat bahwa dalam protes ini tidak ada bedanya," ujar seorang penggemar Seventeen, Heo, 24.

Pemandangan warna-warni lightstick di aksi menuntut pemakzulan Presiden Suk-yeol ini telah memancing reaksi dari warganet Korea Selatan. Seperti dilansir Allkpop, warganet ramai mendiskusikan fenomena menarik ini. Banyak yang mengaku terharu dan merasa tergerak dengan banyaknya fandom bersatu untuk satu tujuan.

“Ini sebuah reuni fandom. Terlihat cantik, bersinar, seperti bintang di angkasa luar,” kata seorang warganet.

Beberapa lainnya menyoroti bahwa demokrasi bisa menjadi sangat indah dan bersinar.

"Protes kami akan menyenangkan dan keren, seperti konser. Itulah mengapa kami akan kembali lagi besok dan mengundang lebih banyak orang untuk bergabung dengan kami. Datang dan saksikanlah,” tegas Heo.(dwi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan