Ketegangan Diplomatik Terjadi di Amerika Latin Setelah Maduro Kembali Menangi Pemilu

Selasa, 30 Juli 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Nicolas Maduro dinyatakan menang dalam pemilihan presiden Venezuela oleh badan pemilihan umum setempat usai meraih 51 persen suara, mengalahkan calon presiden dari kubu oposisi, Edmundo Gonzales, yang mendapat hanya 44 persen.

Buntut dari kemenangan tersebut, menghasilkan ketegangan diplomatik usai pemimpin sejumlah negara Amerika Latin meragukan hasil pemilihan presiden yang dimenangi Maduro, petahana sejak 2013, dengan 50,2 persen suara.

Sementara, Pemerintah Venezuela menangguhkan hubungan dengan sejumlah negara Amerika Latin yang enggan mengakui kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan presiden Venezuela akhir pekan lalu.

Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, mengatakan telah terjadi kecurangan masif dalam pemilu dan menolak mengakui hasilnya.

Baca juga:

Maduro Kembali Menangi Pilpres Venezuela, Amerika Khawatir

Menurut mereka, Edmundo Gonzales calon dari kubu oposisi adalah pemenang pemilu sebenarnya dengan perolehan 70 persen suara.

Pemerintah Venezuela mengumumkan penarikan semua staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Argentina, Chile, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, dan Uruguay.

Venezuela juga mendesak negara-negara yang mereka tuduh mengintervensi pemilihan presiden untuk menarik pulang dutanya masing-masing.

Pemerintah Venezuela, yang bermusuhan dengan Amerika Serikat sejak Hugo Chavez memimpin Venezuela pada 1999, menuduh negara-negara tersebut mengekor kepentingan AS.

Baca juga:

Hasil Copa America 2024: Kalahkan Venezuela, Kanada Tantang Argentina di Semifinal

"Republik Bolivar Venezuela menolak keras intervensi dan pernyataan sekelompok pemerintahan sayap-kanan antek Washington yang secara terbuka mendukung dalil ideologi fasisme internasional," menurut pernyataan Pemerintah Venezuela.

Adapun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, begitu mengetahui hasil pilpres yang diumumkan otoritas Venezuela, menyatakan bahwa pihaknya memiliki kekhawatiran besar bahwa hasil pemilu tersebut tak mencerminkan kehendak rakyat.

Selain itu, pemerintah Argentina, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, Uruguay, Ekuador, Guatemala, dan Paraguay mendesak Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) segera menggelar rapat darurat untuk membahas hasil pemilu di Venezuela.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menegaskan pada Selasa bahwa kelompok oposisi tidak akan dapat menciptakan krisis politik di negara tersebut.

Baca juga:

Venezuela Bertemu Kanada di Perempat Final Copa America 2024

Dalam pidatonya kepada rakyat Venezuela, Maduro menunjukkan foto dan video kerusuhan yang terjadi di negara tersebut.

"Apakah ini orang-orang yang akan memerintah Venezuela? Jadi mereka ingin merebut kekuasaan dan menjabat? Untuk memicu perang saudara?" kata Maduro.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan