Ketahui Gejala Rabies pada Kucing

Senin, 13 Juni 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

KETIKA mendengar kata rabies, mungkin sejumlah orang berpikir penyakit itu terjadi hanya pada anjing. Padahal rabies pun bisa terjadi pada kucing. Karena itu, penting bagi setiap pemiliknya untuk mengetahui gejala rabies pada kucing, agar kucing peliharaanmu bisa segera diobati dan kamu juga terhindar dari penularan infeksi.

Kucing biasanya tertular rabies lewat gigital hewan liar yang terinfeksi. Seperti halnya rakun, sigung, kelelawar, anjing, atau rubah. Virus penyebab rabies menyerang sistem saraf pusat atau otak, hingga bisa berakibat fatal bagi hewan atau manusia yang terinfeksi.

Ada sejumlah gejala rabies pada kucing yang perlu kamu ketahui. Seperti yang dikutip dari laman Alodokter, gejala yang pertama yang harus diketahui yaitu perubahan perilaku.

Baca juga:

Kucing yang Dikebiri Cenderung Jadi Gemuk? Ini Penyebabnya

kamu patut waspada apabila kucing menunjukan perubahan perilaku yang ekstrem dan mendadak. (Foto: pixabay/dexmac)

Apabila kucing menunjukan perubahan perilaku yang ekstrem dan mendadak, kamu patut waspada. Karena itu bisa menjadi salah satu gejala rabies pada kucing. Misalnya, kucing yang biasa pendiam menjadi sangat aktif dan gelisah. Atau kucing yang biasanya periang tiba-tiba menjadi lemas dan penyendiri.

Kemudian, hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba dan perubahan sikap kucing ke manusia seperti tidak mau berinteraksi dengan orang lain, pun merupakan gejala rabies pada kucing yang patut diwaspadai.

Gejala selanjutnya yaitu gangguan saraf. Penyakit rabies bisa menyerang otak dan sistem saraf hewan, sehingga menimbulkan gejala yang berkaitan dengan gangguan tersebut. Gejalanya berupa tidak tahan suara bising, menjauhi cahaya terang, pingsan, kejang, serta sulit berjalan atau sudah bergerak.

Selain itu, ganguan saraf dan otak pun mengakibatkan kucing tidak bisa megnenali manusia di sekitar, alhasil dia tidak bisa mengontrol perilakunya. Saat sudah menyerang otak, rabies bisa menyebabkan kucing suka menggigit atau mencakar.

Baca juga:

Pemilik Kucing Tergemuk di Dunia Tuai Kecaman dari Warganet

Sebaiknya berikan vaksin pada kucing peliharaanmu secara rutin (foto: pixabay/melanimarfeld)


Gejala yang ketiga yaitu air liur berlebih. Kucing yang terkena rabies akan banyak meneteskan air liur dari mulutnya. Hal tersebut lantaran terjadinya kelumpuhan otot-otot tenggorokan dan rahang, akibat adanya kerusakan pada saraf dan otak kucing yang terserang rabies.

Agar kucing kamu terhindar dari penularan penyakit rabies, berikanlah vaksin rabies saat kucing berusia delapan minggu. Setelah itu vaksin wajib dilakukan setiap setahun sekali, guna melindungi kucing dari infeksi virus penyebab rabies. Vaksin tersebut bisa kamu dapatkan di klinik hewan.

Apabila kamu digigit oleh kucing yang memiliki gejala rabies, segera lakukan pertolongan pertama, dengan mencuci bersih luka gigitan itu menggunakan sabun dan air mengalir. Kemudian periksakan kondisi kamu ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. (Ryn)

Baca juga:

Felis Nigripes, Kucing Lucu Paling Mematikan di Dunia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan