Kesalahan Kecil Orang Tua Ancam Ketahanan Mental dan Emosional Anak
Rabu, 11 Agustus 2021 -
KITA hidup di dunia yang semakin penuh tekanan. Itulah sebabnya mengapa penting untuk menumbuhkan ketahanan emosional dan mental pada anak-anak.
Tidak hanya anak-anak yang kuat secara mental lebih siap untuk mengatasi masalah masa depan mereka sendiri. Tetapi penelitian menemukan bahwa mereka juga lebih mungkin untuk terlibat di sekolah dan dalam pekerjaan masa depan mereka.
Baca Juga:
Pandemi Tak Surutkan Perjuangan YKAI Dampingi Anak Penyintas Kanker
Walaupun tugas tersebut tidak akan mudah bagi orang tua, tetapi menghindari sejumlah kesalahan umum dapat membantu kita mewujudkan itu.
1. Meremehkan perasaan anak

Anak-anak perlu tahu bahwa mengekspresikan dan membicarakan emosi mereka itu sehat. Ketika orang tua memberi tahu anak-anak mereka hal-hal seperti "jangan terlalu sedih tentang itu" atau "itu bukan masalah besar", mereka mengirim pesan bahwa perasaan tidak penting dan lebih baik untuk menekannya.
Jika anak menunjukkan ekspresi ketakutan karena suatu kondisi cobalah untuk mengatakan, "Saya tahu kamu takut sekarang." Kemudian tanyakan kepada mereka apa yang menurut mereka akan membuat mereka merasa lebih baik. Ini mengajarkan mereka cara mengelola dan mengatasi emosi mereka sendiri.
2. Selalu selamatkan dari kegagalan

Sebagai orang tua, sulit untuk melihat anak-anak berjuang melalui tantangan yang kita tahu dapat dengan mudah kita perbaiki untuk mereka.
Kegagalan adalah bagian dari kesuksesan. Jika anak-anak tidak pernah diberi kesempatan untuk mempelajari kegagalan, mereka tidak akan pernah mengembangkan ketekunan yang mereka butuhkan untuk bangkit kembali setelah mengalami kemunduran.
3. Mengharapkan kesempurnaan

Wajar jika anak memiliki tujuan yang besar dan menjadi yang terbaik dalam segala hal. Tapi bukan itu cara kerjanya. Menetapkan standar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah harga diri dan mengancam kepercayaan diri di kemudian hari. Bangun kekuatan mental pada anak-anak dengan memastikan ekspektasi realistis.
Baca Juga:
Banyak yang Salah Kaprah, Ini Makna Introvert dan Ciri-cirinya
4. Memastikan selalu nyaman

Ada banyak hal yang mungkin membuat anak merasa tidak nyaman, terutama ketika melibatkan melakukan sesuatu yang baru seperti mencoba makanan baru, mencari teman baru, melakukan olahraga baru atau pindah rumah dan harus pergi ke sekolah baru.
Tapi sama seperti kegagalan, merangkul saat-saat tidak nyaman dapat meningkatkan kekuatan mental. Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru. Bantu mereka memulai, karena itulah bagian tersulit. Tetapi begitu mereka mengambil langkah pertama mereka mungkin menyadari bahwa itu tidak sesulit yang mereka kira. Kita bahkan bisa membuat mereka berpikir bahwa mereka bahkan mungkin ahli dalam hal itu!
5. Tidak menyayangi diri sendiri

Semakin tua kita, semakin sulit untuk mempertahankan kebiasaan sehat misalnya makan sehat, berolahraga setiap hari, meluangkan waktu untuk bermeditasi dan lain-lain. Itulah mengapa penting untuk mencontohkan kebiasaan perawatan diri untuk anak-anak.
Ini juga penting untuk melatih keterampilan yang sehat di depan anak-anak. Misalnya, jika stres tentang pekerjaan, pertimbangkan untuk memberi tahu anak , "Saya mengalami hari yang sangat melelahkan di tempat kerja, dan saya akan bersantai dengan teh dan buku." (avia)
Baca Juga:
Ketika Stres dan Cemas, Orang Cenderung Memilih Tontonan yang Sudah Pernah Disaksikan Sebelumnya