Kerokan Ternyata Tidak Baik, Terutama untuk Ibu Hamil

Rabu, 28 Agustus 2019 - P Suryo R

KEROKAN sepertinya sudah ada dalam budaya penyembuhan di Indonesia. Banyak yang merasa belum sembuh bila belum dikerokin.

Istilah kerokan mungkin cuma ada di Indonesia. Namun ada baiknya dipertimbangkan bila melakukan kerokan. Seperti di lansir Go-Dok Indonesia ,4 fakta ini harus kalian ketahui sebelum berakibat fatal.

Baca Juga:

Jaga Kesehatan Tulangmu Sejak Dini dengan 6 Cara Ini

Kerokan pada ibu hamil

kerokan
Jangan lakukan jika sedang mengandung. (Foto: MP/Kiel)


Pada tubuh terdapat zat cytokines dimana saat kerokan zat tersebut akan melepas Prostaglandin. Hal ini yang membuat ibu kontraksi dini pada Rahim.

Masuknya bakteri dan Virus

kerokan
Pori-pori yang terbuka memicu masuknya bakteri dan virus ke dalam-tubuh. (Foto: MP/Kiel)

Saat dikerok pori-pori pada kulit akan membesar dan terbuka. Ini menjadi jalan masuk bakteri dan virus ke dalam tubuh.

Baca Juga:

Manfaat Kesehatan Saat Sering Mengonsumsi Bawang Merah


Berpotensi stroke

kerokan
Dapat menimbulkan stroke jika dilakukan bagian leher. (Foto: MP/Kiel)


Terkadang kerokan bukan hanya sekitar punggung bahkan ada yang sampai pada bagian leher. Faktanya kerokan bagian leher bisa berpotensi stroke jika dilakukan secara terus-menerus pada tempat yang sama. Karena pada bagian leher terdapat syaraf utama di tubuh.


Membuat nyaman

kerokan
Membuat nyaman dan relax setelah dikerok (MP/Kkiel)

Benar adanya bahwa orang beranggapan setelah melakukan kerokan kondisi tubuh akan membaik, dari sinilah awal efek nyaman dan ketagihan muncul. (kiel)

Baca Juga:

6 Manfaat Konsumsi Daun Jambu Biji Bagi Kesehatan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan