Kerja sama UNICEF dan Muslim Pro untuk Afghanistan Humanitarian Action for Children

Kamis, 28 April 2022 - Iftinavia Pradinantia

DALAM keadaan konflik dan bencana, anak-anaklah yang paling merasakan penderitaan. Mereka sangat rentan terhadap penyakit, kekurangan gizi, dan kekerasan. Anak-anak yang tinggal di daerah konflik mengalami keadaan yang lebih buruk. Mereka mungkin hidup dalam kemiskinan yang ekstrim, atau bahkan akses pendidikan yang terputus.

Kekacauan dan ketidakamanan selama perang mengancam dan menghancurkan beberapa jalan untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal, dukungan sosial dan perawatan kesehatan, hal ini mengakibatkan peningkatan kerentanan dalam masyarakat, terutama anak-anak. UNICEF berfokus pada anak-anak dan keluarga mereka untuk memberi mereka bantuan yang diperlukan untuk perlindungan, menyelamatkan nyawa dan memastikan hak-hak semua anak, di mana saja.

Baca juga:

E-TIBI, Aplikasi Deteksi Dini TBC Besutan Dinkes Jatim

UNICEF
Anak-anak di wilayah konflik. (Foto: UNICEF)

“Ada jutaan anak di Yaman, Suriah, dan Afghanistan yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sebagai aplikasi Muslim global yang melayani komunitas Muslim di seluruh dunia, penting bagi Muslim Pro untuk meningkatkan dan mendorong dampak nyata bagi anak-anak di sana," ujar Co-CEO Bitsmedia, Fara Abdullah mengungkapkan alasannya bekerjasama dengan UNICEF untuk program Afghanistan Humanitarian Action for Children.

Memasuki dua dekade konflik, dan mempertimbangkan perkembangan politik dan sosial ekonomi baru-baru ini, situasi kemanusiaan di Afghanistan semakin memburuk. Layanan penting berada di ambang kehancuran, dan ada sekitar 12,9 juta anak di seluruh Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan agar dapat bertahan hidup.

Baca juga:

Dua Tahun Absen, Synchronize Fest Akan Hentak Jakarta di Oktober 2022

Tidak kalah menyedihkan dari anak-anak di Afghanistan, tujuh tahun dalam konflik di Yaman membuat 11,3 juta anak-anak membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak. Kerusakan, penutupan sekolah dan rumah sakit telah mengganggu akses ke layanan pendidikan dan kesehatan, membuat anak-anak semakin rentan, hal ini tentu merampas masa depan mereka. Hampir empat juta orang telah mengungsi, setengah dari mereka adalah anak-anak yang menjadikan Yaman sebagai Negara dengan populasi pengungsi internal terbesar keempat secara global.

UNICEF
Pengungsi anak-anak. (Foto: UNICEF)

Selain mendukung kebutuhan darurat anak-anak, untuk mendapatkan makanan dan air yang sangat terbatas, UNICEF appeal bertujuan untuk melihat perkembangan jangka panjang di Yaman dan Afghanistan dan masa depan anak-anak di kedua negara tersebut.

“Kami menantikan upaya berkelanjutan kami dengan UNICEF dan mendorong komunitas global untuk membantu mereka yang kurang beruntung dengan cara apa pun yang mereka bisa.” tambah Fara.

Kampanye ini menandakan kolaborasi berkelanjutan Muslim Pro dengan UNICEF sebagai bagian dari Ramadan campaign UNICEF. Ramadan lalu, dengan dukungan melalui upaya crowdfunding yang dilakukan Muslim Pro dan donatur di seluruh dunia, memungkinkan UNICEF untuk memberikan layanan keselamatan jiwa kepada keluarga dan anak-anak yang rentan di daerah konflik terpencil di Yaman dan Afghanistan.

Layanan ini meliputi layanan air (water), sanitasi (sanitation) dan higiene (hygiene) (WASH), layanan kesehatan esensial melalui tim atau klinik kesehatan keliling, layanan darurat dan penyelamatan jiwa untuk anak-anak termasuk bantuan tunai kemanusiaan, transportasi dan rujukan ke layanan medis dan lainnya, penyediaan makanan terapeutik siap pakai untuk anak gizi buruk, dan memfasilitasi anak-anak yang belum divaksinasi untuk mendapatkan vaksinasi polio. (Avia)

Baca juga:

Memeringati Hari Kartini Sembari Melepas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan