UNICEF Minta Israel Tidak Menginvasi Kota Rafah

Soffi AmiraSoffi Amira - Rabu, 08 Mei 2024
UNICEF Minta Israel Tidak Menginvasi Kota Rafah

Bangunan menjadi sasaran serangan dan bangunan di sekitarnya rusak di Rafah, Gaza, Minggu (11/2/2024). (ANTARA/Anadolu/am)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Juru bicara Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), James Elder, meminta Israel untuk tidak menginvasi kota Rafah di Gaza. Kota Rafah disebutnya sebagai "Kota Anak-Anak". Elder juga mengkritik Israel karena mengabaikan peringatannya.

“Kekhawatiran terburuk kami, mimpi buruk rakyat Gaza, tampaknya telah menjadi kenyataan,” kata James Elder dalam konferensi pers PBB di Jenewa, Rabu (8/5).

Pejabat UNICEF tersebut menjelaskan, Rafah sebagai kota anak-anak yang tidak boleh diserang. Kemudian, bantuan kemanusiaan harus dilanjutkan ke sana.

Elder mengatakan, setiap peringatan dan data menunjukkan, banyak anak-anak dan ibu yang terbunuh. Kemudian, sebagian besar rumah dan rumah sakit telah hancur. Hal tersebut juga diabaikan oleh pihak Israel.

Baca juga:

UNICEF Klaim 13 Ribu Lebih Anak Gaza Meninggal

Ia pun melihat kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh gencarnya pemboman dan penembakan Israel di Gaza selama sekitar tujuh bulan terakhir.

Elder menambahkan, bahwa Rafah merupakan lokasi bagi rumah sakit terakhir yang tersisa di Gaza, yaitu Rumah Sakit Eropa.

Sebelumnya, UNICEF telah memperingatkan, bahwa pengepungan militer terhadap rezim Zionis dan serangan darat di Rafah dapat menimbulkan risiko bencana bagi 600.000 anak yang kini mengungsi di kota tersebut.

Melalui pernyataannya, UNICEF menyebutkan, bahwa ada lebih banyak bencana yang menanti anak-anak karena padatnya warga di Rafah, termasuk orang-orang yang sangat rentan. Lalu, ada kemungkinan meningkatnya kekerasan serta perpindahan pengungsi.

Baca juga:

Rafah Dibombardir, Hamas Akhirnya Setuju Usulan Gencatan Senjata

UNICEF kembali menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Selain itu, ada sekitar 78.000 bayi di bawah usia dua tahun dan sekitar 175.000 anak di bawah usia lima tahun, dengan 9 dari 10 di antaranya menderita penyakit menular, karena kurangnya obat-obatan dan klinik. (*)

#Palestina #Konflik Palestina #Israel #UNICEF
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Indonesia
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Pada 25 Agustus, pemerintah Gaza memperingatkan bahwa krisis tempat tinggal bagi para pengungsi mencapai lebih dari 96 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Dunia
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengusulkan supaya diadakan sidang khusus Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Indonesia
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Hingga saat ini, Freddy memastikan seluruh proses pengantaran bantuan logistik berjalan dengan aman dan kondusif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Indonesia
Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
Ini akan menjadikan Prabowo sebagai presiden pertama Indonesia yang hadir secara langsung dalam acara tersebut setelah satu dekade
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
Dunia
Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers
Kematian terbaru ini membuat jumlah jurnalis yang terbunuh di Gaza sejak awal perang pada Oktober 2023 mendekati 200 orang.
Dwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers
Dunia
Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda
WHO menyatakan departemen gawat darurat, ruang rawat inap, dan unit bedah rumah sakit terkena dampak.
Dwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda
Indonesia
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
Kantor media Gaza juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada tenda atau perlengkapan tempat tinggal yang tersedia di titik-titik perbatasan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
Dunia
Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan Hamas diminta melucuti senjata dan membebaskan semua sandera.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan
Dunia
Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
Pada 8 Agustus, Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana untuk menduduki Kota Gaza di bagian utara wilayah kantong tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 22 Agustus 2025
Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
Bagikan