Rafah Dibombardir, Hamas Akhirnya Setuju Usulan Gencatan Senjata


Bangunan menjadi sasaran serangan dan bangunan di sekitarnya rusak di Rafah, Gaza, Minggu (11/2/2024). (ANTARA/Anadolu/am)
MerahPutih.com - Kelompok perlawanan Palestina Hamas akhirnya setuju terhadap usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang digagas mediator Qatar dan Mesir setelah militer Israel akhirnya melakukan serangan ke Kota Rafah.
Militer Israel telah melancarkan sedikitnya 12 serangan peluru kendala ke Kota Rafah, Jalur Gaza selatan yang menewaskan sedikitnya 22 orang warga Palestina.
Sejak kemarin, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mulai menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan bagian timur Rafah menjelang operasi militer yang direncanakan. Kota Rafah sendiri saat ini didiami sekitar 1,5 juta warga Palestina, yang diklaim Israel sebagai benteng besar terakhir Hamas di Jalur Gaza.
Dilansir dari Antara, Selasa (7/5), Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyatakan persetujuan dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.
Baca juga:
Israel Serang 12 Titik Kota Rafah Tewaskan Puluhan Warga Palestina
Media Mesir Al-Qahera News melaporkan delegasi Hamas telah tiba kembali di Kairo untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata hari ini.
Sebaliknya, perwakilan Israel telah menerima respons Hamas atas usulan gencatan senjata dan menyatakan akan mempelajarinya terlebih dulu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memohon Hamas dan Israel tetap melanjutkan perundingan gencatan senjata, meskipun serangan terhadap Kota Rafah sudah dimulai.
"Hari ini, saya memohon dengan amat sangat kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya sekeras mungkin demi mewujudkan kesepakatan yang sangat penting," kata Guterres. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Israel Mau Relokasi Paksa Warga Gaza Utara, Komisi I DPR: Bertentangan dengan Prinsip Kemanusiaan

Madonna Desak Paus Leo Datangi Gaza: Hentikan Perang dan Penderitaan Anak Kecil Tak Berdosa

2 Ribu Warga Gaza Akan Ditempatkan di Pulau Galang, Bersifat Evakuasi dan Dipulangkan jika Sembuh

Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting

5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan

DPR Kecam Penembakan Diplomat di Jenin, Israel Dinilai Langgar Hukum Internasional

Konferensi PUIC ke-19 Hasilkan Deklarasi Jakarta, Bakal Fokus pada Solidaritas Islam dan Hak Palestina

DPR RI Desak Negara OKI Bertindak Nyata Hentikan Agresi Israel di Palestina

DPR Akan Bawa Isu Palestina dalam Konferensi Parlemen OKI

Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?
