Searangan Israel, UNICEF Sebut Kehidupan Anak Palestina dan Israel Hancur


Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Xinhua/am.
MERAHPUTIH.COM - SERANGAN Israel ke Palestina dan Lebanon tak hanya menghancurkan bangunan, tapi juga meluluhlantakkan kehidupan anak-anak di sana. Direktur Eksekutif Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Catherine Russell mengatakan puluhan ribu anak tewas dalam serangan Israel.
“Ribuan anak lainnya ditahan, telantar, menjadi yatim piatu, putus sekolah, dan mengalami trauma akibat kekerasan dan perang,” kata Russell dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir ANTARA, Minggu (13/10).
Ia menyebut semua pihak berkewajiban melindungi warga sipil, termasuk anak-anak, pekerja kemanusiaan, serta infrastruktur sipil seperti sekolah dan fasilitas kesehatan. “Para pihak harus memberikan akses tanpa hambatan terhadap bantuan yang menyelamatkan nyawa. Kewajiban ini diabaikan secara mencolok,” imbuh Russell.
Ia menegaskan kematian dan penderitaan anak-anak merupakan sesuatu yang memalukan. Pertumpahan darah dan kengerian yang dialami anak-anak setiap hari, kata dia, ialah pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar kemanusiaan. Oleh karena itu, Russell meminta kekerasan terhadap anak-anak, yang merupakan pihak paling rentan harus segera dihentikan.
Baca juga:
Israel-Lebanon Memanas, UNICEF Ingatkan Dampaknya pada Anak-Anak
Kendati ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan genosida di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Sejak itu, menurut otoritas kesehatan Gaza, hampir 42.200 warga di wilayah kantong Palestina itu tewas akibat serangan udara dan darat tak berkesudahan militer Israel.
Sebagian besar dari mereka yang tewas akibat genosida itu ialah perempuan dan anak-anak. Selain itu, serangan militer Israel juga melukai lebih dari 98.300 warga Palestina lainnya, serta memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi.
Tak sampai di situ, kampanye genosida Israel di tengah blokade yang masih berlangsung itu, Gaza mengalami kekurangan parah akan stok pangan, air bersih, dan obat-obatan.(*)
Baca juga:
Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 3 Anak Suriah, UNICEF Angkat Bicara
Bagikan
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
