Keranda Mayat Hingga Spanduk Kata-Kata Nyeleneh Warnai Unjuk Rasa di Yogyakarta

Senin, 23 September 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Massa yang melakukan unjuk rasa di Jalan Colombo Yogyakarta membawa keranda mayat. Keranda mayat ini ditutupi oleh kain putih. Kain ini berisi tulisan Save KPK.

Keranda dibopong dari Jalan Gejayan di sisi selatan hingga pertigaan Jalan Gejayan dan Colombo. Massa yang memikul keranda sambil berteriak innailahi.

Baca Juga:

Ribuan Massa Membludak di Jalan Colombo, Berbagai Seruan Tuntutan Menyeruak

Salah seorang demonstran, bernama Iqra dari UMY mengatakan keranda ini menyimbolkan masyarakat merasa KPK sudah mati dan tidak mampu memberantas korupsi akibat UU KPK yang baru saja disahkan.

Massa membawa keranda mayat yang bertuliskan Save KPK
Massa aksi membawa keranda mayat dengan tulisan Save KPK dalam aksi di Jalan Colombo, Sleman, Yogyakarta (MP/Teresa Ika)

"Innailahi untuk KPK. Pemerintah tidak pro rakyat sekarang,"kata Iqra di lokasi demo Yogyakarta, Senin (23/9).

Iqra melanjutkan peserta demonstrasi sebagian besar adalah mahasiswa yang berasal dari UGM, UNY Sanata Dharma, UIN, ISI, UII, dan kampus-kampus yang lain.

"Kita menuntut mengkaji ulang RKHUP dan dibatalkan RUU KPK. Jokowi bertanggungjawab terhadap isu lingkungan seperti pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan," tuturnya.

Massa juga membawa spanduk yang bertuliskan kata-kata lucu
Massa aksi di Jalan Colombo juga membawa spanduk dengan tulisan satire dan lucu (Foto/IG Gejayan)

Sejumlah spanduk berisi tuntutan turut dibentangkan. Uniknya tuntutan ini berisi kata-kata unik dan humoris yang mengocok perut.

Baca Juga:

Massa Aksi Penuhi Jalan Colombo, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Kata-kata unik tersebut seperti "Patah Hati Tetap Aksi". " Patah Hati sama Rezim". "Ini DPR apa Lagunya Afgan? kok Sadis?" "Pak Jokowi Padamkan Kebakaran Hutan. Jangan KPK,"

Massa mengecam DPR yang dinilai kurang aspiratif dalam menyusun undang-undang
Massa juga mengkiritik DPR yang dinilai kurang memperhatikan aspirasi rakyat (Foto: IG/Gejayan)

Pantauan merahputih.com aksi massa ini berjalan damai. Warga yang sebagian besar memakai serba hitam ini tidak melakukan perusakan atau aksi dorong. Masa membubarkan diri sejak pukul 16.00 WIB dengan tertib.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk Yogyakarta dan sekitarnya.

Baca Juga:

6.700 Personel TNI-Polri Siap Pisahkan Ribuan Pendemo Beda Kubu di DPR

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan