Kepastian Vaksinasi Warga di Tangan Pusat, Pemprov DKI Siapkan Saran dan Prasarana-nya

Jumat, 29 Januari 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan belum mengetahui pasti waktu vaksinasi kepada warga DKI Jakarta.

"Untuk kebijakan tahapan itu ditetapkan oleh pusat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Widyastuti, Jumat (29/1).

Baca Juga:

Vaksin Terbatas, Pemerintah Harus Utamakan Zona Merah

Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa tahapan penyuntikan vaksin COVID-19 terhadap masyarakat dilakukan pada petengan bulan Februari.

Dinkes DKI sendiri sudah menyiapkan semua keperluan baik dari fasilitas maupun vaksinator untuk memberikan vaksin ke warga. "kan data sudah ada," sambungya.

Petugas medis (kanan) menyuntikan vaksin ke seorang tenaga kesehatan (kiri) saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksinasi COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Jakarta yang rencananya akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta pada 15 Januari mendatang. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Petugas medis (kanan) menyuntikan vaksin ke seorang tenaga kesehatan (kiri) saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Widyastuti menerangkan, jika vaksinasi COVID-19 tahap pertama diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien virus corona.

Kemudian vaksinasi tahap kedua akan diprioritaskan untuk petugas pelayan publik termasuk TNI-Polri, lansia, dan baru ke masyarakat umum.

Disamping itu, sudah 42 persen tenaga kesehatan (nakes) di ibu kota telah divaksin dalam program vaksinasi COVID-19 nasional.

Baca Juga:

Ini Reaksi Tubuh Ariel Noah Usai Disuktik Vaksin

Total nakes yang ada di Jakarta saat ini ada sebanyak 131 ribu. Dari data itu sekitar 90 ribu di antaranya telah melakukan registrasi sebagai syarat penerima vaksin.

"Data pendataan sejak tahun lalu jadi mungkin ada yang sudah pindah, ada yang usianya sudah di perbatasan, usia lewat sehingga 42 persen itu dari yang sudah registrasi setelah dilakukan cleaning data," pungkasnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan