Kenapa Harga Daging Sapi Indonesia Tertinggi Se-Dunia?
Kamis, 13 Agustus 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Banyak pihak mengutarakan, jika harga daging sapi di Indonesia termahal di dunia. Sementara negara-negara importir sapi lainnya bisa membuat harga daging sapi untuk masyarakat lebih terjangkau.
"Kalau harga ideal daging sapi, Rp60 ribu - Rp70 ribu, harga normal kisaran Rp90 ribu, nah kalau Rp130 ribu - Rp140 ribu itu enggak normal. Di negara lain, jika dirupiahkan, harga sapi berkisar Rp65 ribu," ujar Mr X, salah satu importir sapi saat ditemui Merahputih.com, Rabu (12/8).
Perihal harga daging di Indonesia lebih mahal daripada negara lain yang juga mengimpor sapi dari Australia, Mr X berpendapat ada beberapa faktor.
"Ya karena memang dollar yang sedang naik, lalu yang jelas itu masalah supply yang tidak bisa memenuhi kebutuhan daging. Kebutuhan akan daging masyarakat Indonesia makin hari makin naik. Impor dibatasi sementara pasokan sapi lokal yang katanya bisa mencukupi, kemana sapinya?," terangnya.
Meski mengetahui di sebagian Jawa dan Nusa Tenggara merupakan produsen sapi potong, namun menurut Mr X, hal itu tetap tidak mencukupi. Apalagi jika dikalkulasikan, pembelian sapi lokal lebih mahal daripada mengimpor.
"Dari Nusa Tenggara saja cuma bisa pakai kapal laut sampai Surabaya. Selebihnya dibawa menggunakan jalur darat. Kita belum punya kapal besar khusus mengangkut hasil ternak dalam kapasitas besar. Kalau lewat darat, ya ongkosnya jauh lebih besar dan risiko susutnya pun besar," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, belum tentu ketersediaan sapi lokal bisa memenuhi permintaan pengusaha.
"Misal saya pernah cari sapi lokal 1.000 ekor, bisa hitungan bulan. Sementara kalau dari impor, pasti tersedia, malah lebih dari itu dalam waktu singkat," ujarnya.
Masih menurut Mr X, kultur di Indonesia lebih memilih sapi hidup yang didatangkan untuk kemudian dipotong di Indonesia daripada memesan daging beku, lantaran pasar Indonesia lebih menyukai daging segar.
"Dari situ sudah ketahuan, cost yang dibutuhkan mendatangkan sapi lebih besar daripada daging beku. Kalau sapi kan perlu orang banyak, perlu kandang, karantina, kasih makan, biaya pemotongan. Sementara kalau daging beku, simpel saja, enggak butuh orang banyak dan cost yang besar," ujarnya. (wan)
Baca Juga: