Kenapa Anak Harus Dapatkan Imunisasi Tambahan Walau Sudah Lengkap?

Selasa, 11 Juni 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Indonesia beberapa kali Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti polio, campak, difteri, rubella, dan pertussis.

Outbreak response immunization (ORI) dinilai sangat penting untuk memastikan cakupan imunisasi guna melindungi dari risiko penularan.

Internis dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan, imunisasi tambahan sangat penting karena merupakan salah satu upaya mencegah dan mengurangi risiko wabah atau kejadian luar biasa (KLB).

Ia mengatakan, semakin banyak penduduk atau anak-anak di suatu wilayah yang divaksinasi, maka lingkungan di sekelilingnya atau anak-anak di lingkungan tersebut, mendapatkan manfaatnya.

Baca juga:

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Imunisasi PCV

"Saat KLB di wilayah yang cakupan vaksinasinya rendah, maka terjadi wabah," katanya.

Ia menyebut, semakin banyak imunisasi yang diberikan oleh pemerintah, dan itu adalah hal baik karena anak-anak Indonesia terlindungi dari semakin banyak penyakit.

Dirga menjelaskan, ada sejumlah orang tua yang bingung mengapa anaknya tetap perlu diberikan imunisasi meski sudah lengkap.

"Agar antibodi semuanya meningkat sehingga tetap terlindungi, serta untuk menyasar anak-anak yang belum diimunisasi," katanya.

Baca juga:

Imunisasi Hak Sehat Semua Orang

Menurutnya, orang tua tidak perlu khawatir, karena tidak ada yang namanya overdosis vaksin.

Selain itu, kejadian ikutan pascaimunisasi seperti demam, rewel, nyeri, adalah hal wajar, karena itu tanda-tanda proses pembentukan antibodi.

Adapun untuk vaksin yang membutuhkan penguat atau booster, tergantung jenisnya, contohnya hepatitis B. Ketika anak sudah diberikan vaksin hepatitis B lengkap, maka tidak perlu booster saat dewasa.

Untuk tetanus, perlu diberikan penguat, misalnya tiap 10 tahun setelah anak tersebut dewasa.

"Dan itu semua sudah ada panduannya, ya," katanya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan