Kenali Manfaat Baca Buku Digital Lewat Gawai
Jumat, 05 Februari 2021 -
GAWAI atau gadget tak sekadar menjadi sumber hiburan, namun bisa jadi sumber ilmu pengetahuan bila dimanfaatkan dengan baik. Khususnya dengan mengakses buku-buku digital yang bermanfaat.
Mengenai hal itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi menjelaskan, bahwa kebiasaan membaca buku digital bisa ditanamkan pada anak-anak lewat anggota keluarga, termasuk orangtua.
"Berikan contoh membaca sejak anak masih kecil, ketika mereka ada di masa melihat (meniru) lingkungan," tutur Deni seperti yang dikutip dari laman Antara.
Baca Juga:
Buku 'Kissing the Coronavirus' Jadi Viral di Internet, Ada Apa?
Di masa pandemi ini, masyarakat belum bisa leluasa untuk mengunjungi perpustakaan. Tapi, sudah ada banyak artikel serta buku yang bisa diakses lewat aplikasi iPusnas.
Adapun penyediaan e-resources di Perpustakaan Nasional sekitar 2,3 miliar artikel, 106.473 judul jurnal daring, serta 283.946 judul buku digital.
Sementara itu, Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Adrianus Eliasta Meliala, mengungkapkan pendapatnya soal cara meningkatkan minat mengakses perpustakaan digita, bagi para mahasiswa di perguruan tinggi.
"Literasi ini bisa dibangun ketika mahasiswa diminta untuk rajin mencari data," tutur Adrianus.
Adrianus menambahkan, mahasiswa yang ingin membuat penelitian dengan topik tertentu, akan mencari bahan-bahan penelitian pada berbagai jurnal, yang dalam prosesnya dapat menumbuhkan rasa ketertarikan membaca dan mencari data.
Menurut Adrianus, apabila hal itu dilakukan terus menerus, maka bisa menjadi literated dari segi digital. Dia beharap pengajar mewajibkan mahasiswa selalu mencari data, agar tercipta budaya membaca.
Baca juga:
Enzo Diamante Edition: Buku Eksklusif Ferrari Berharga Miliaran, hanya Ada Satu di Satu Negara
Sementara itu, berdasarkan data Lembaga jejaring Perpustakaan yang berbasis di Amerika Serikat, Online Computer Library Center, Indonesia berada di peringkat kedua dunia dalam hal jumlah perpustakaan, di bawah India pada 2018.
Tercatat ada 164.610 perpusatakaan yang ada di Indonesia, meski belum semuanya sesuai dengan standar. Dari jumlah tersebut, 64% adalah perpusatakan di sekolah/madrasah, 25,8% perpustakaan umum, 14% perpustakaan khusus, dan 41% perpusatakaan perguruan tinggi.
Dari sekian banyak perpustakaan tersebut, hampir setengahnya ada di pulau jawa, yaitu 47,89%. Sementara itu, untuk pulau Sumatera mencapai 23,55%, Sulawesi 11,62%, Kalimantan 6,77%, Kepulauan Nusa Tenggar 8,57%, Maluku 1,77% serta 0,42% di Papua.
Mengenai minat membaca, Deni Kurniadi menambahkan, bahwa pada kenyataanya minat membaca masyarakat sebenarnya tinggi, bila dilihat dari sambutan terhadap perpustakaan keliling. Namun kendala yang dihadapi yakni akses yang belum merata, karena sebagian besar perpustakaan berada di perkotaan. (Ryn)
Baca Juga: