Kenaikan Harga Rokok Akan Turunkan Angka Kemiskinan

Senin, 22 Agustus 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Nasional - Wacana kenaikan harga rokok ditanggapi positif oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan dampak kenaikan rokok sangat bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

"Naiknya harga rokok akan menurunkan tingkat konsumsi rokok di rumah tangga miskin. Ini hal yang sangat logis, karena 70 persen konsumsi rokok justru menjerat rumah tangga miskin," tulisnya melalui pesan singkat kepada merahputih.com, Senin (22/8).

Menurutnya, dengan naiknya harga rokok maka masyarakat miskin akan sulit menjangkau rokok. Dengan begitu uang yang biasanya digunakan untuk membeli rokok akan dikonversi ke bahan pangan.

"Data BPS setiap tahunnya menunjukkan bahwa pemicu kemiskinan di rumah tangga miskin adalah beras dan rokok. Dengan harga rokok mahal, keterjangkaun mereka terhadap rokok akan turun," pungkas Tulus.

Bagi negara dengan naiknya harga rokok maka akan lebih meningkatkan pendapatan cukai rokok lebih dari 100 persen. Apalagi saat ini cukai dan harga rokok di Indonesia tergolong terendah di dunia.

"Harga rokok mahal selain berfungsi untuk memproteksi rumah tangga miskin, juga mengatrol pendapatan negara dari sisi cukai," tutupnya. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Serba-Serbi Netizen Tolak Harga Rokok Rp50 Ribu
  2. Ini yang Bakal Terjadi Jika Harga Rokok Naik
  3. Beredar, Harga Rokok yang Bikin Jidat Mengkerut
  4. Harga Rokok Rp50.000/bungkus, Ini Ekspresi Kritis dan Kocak Netizen
  5. Harga Rokok Rp50 Ribu, Apa Kata Para Perokok Berat?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan