Kemkomdigi Masih Pantau DeepSeek, Belum Akan Keluarkan Pemblokiran

Selasa, 11 Februari 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Popularitas DeepSeek baru-baru ini meningkat. Aplikasi tersebut menempati posisi teratas di App Store dan Play Store. Namun, muncul kekhawatiran mengenai keamanan data pengguna aplikasi tersebut.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) sedang mengkaji manfaat dan potensi ancaman yang dapat dihadirkan oleh model kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) buatan DeepSeek, perusahaan perangkat lunak AI dari China.

"Jadi, kami sebagai kementerian ini memang akan nanti ke depan mencoba lebih hati-hati lagi, atau juga mencoba lebih mempelajari lagi apa yang harus kami lakukan terhadap DeepSeek ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kemkomdigi Oky Suryowahono di Jakarta Pusat, Selasa (11/2).

Pemerintah menanggapi keputusan sejumlah negara untuk membatasi atau menutup akses ke aplikasi DeepSeek dengan alasan perlindungan data pengguna. Pemerintah akan berhati-hati dalam merespons maraknya penggunaan model AI DeepSeek.

Baca juga:

OPPO Find N5 Terintegrasi dengan DeepSeek-R1, Bisa Berinteraksi Lewat Suara

Kemkomdigi, tidak akan mengeluarkan kebijakan tanpa terlebih dulu mengkaji manfaat dan potensi ancaman dari pemanfaatan model kecerdasan buatan tersebut bagi pengguna.

"Pasti kita harus hati-hati, jangan sampai kita juga terlalu gegabah gitu ya, tiba-tiba memblokir DeepSeek. Mungkin ada banyak juga orang yang terbantu dengan DeepSeek," katanya.

Aplikasi DeepSeek merupakan chatbot yang didukung oleh model V3 buatan China. DeepSeek menyediakan layanan sebagaimana yang dihadirkan oleh ChatGPT dari OpenAI.

Pengguna dapat menggunakan aplikasi DeepSeek untuk menganalisis berkas, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan informasi dari web.

Aplikasi gratis ini juga memungkinkan pengguna mengunggah berkas dan menyinkronkan riwayat obrolan di seluruh perangkat. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan