Kemendag Sebut PHK di Tokopedia Akibat Ada Fungsi Kerja Yang Berlebih
Kamis, 20 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Platform lokapasar atau e-commerce Tokopedia, pada 14 Juni 2024 mengonfirmasi rencana penyesuaian struktur organisasi setelah penggabungan Tokopedia dan TikTok Shop pada awal 2024.
Penyelarasan tim atau pemutusan hubungan kerja diklaim untuk memperkuat beberapa area agar sejalan dengan tujuan perusahaan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan layanan perdagangan daring tidak terganggu di tengah kabar akan dilakukannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sebuah platform lokapasar.
"Perusahaan tersebut sudah dihubungi, Kemendag ingin memastikan layanan tidak terganggu," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/6).
Baca juga:
Kemendag Pastikan E-Commerce Asal China Temu Tidak Bisa Beroperasi di Indonesia
Isy mengatakan, sudah mengkonfirmasi langsung mengenai kabar PHK tersebut. Menurut penjelasan dari perusahaan lokapasar itu, PHK dilakukan untuk efisiensi karena ada fungsi-fungsi kerja yang berlebih (redundant) setelah platform lokapasar itu bergabung dengan platform asing dengan ranah bisnis yang sama.
"Itu berdasarkan penjelasan dari Tokopedia yang dihubungi, kami ingin memastikan layanan tetap berjalan," katanya.
Isy mengatakan, Kemendag akan terus mengawasi seluruh platform lokapasar di Indonesia sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, Dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan dampak dari aksi korporasi perusahaan lokapasar terhadap UMKM.
"Akan pantau terus," katanya.
TikTok pada awal 2024 resmi merampungkan proses akuisisi Tokopedia, platform milik GOTO. Dengan transaksi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia. Di mana, ByteDance, induk usaha TikTok ini menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar dalam aksi korporasi ini.