Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi MINYAKITA Jelang Nataru

2 jam, 51 menit lalu - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mengawasi distribusi barang kebutuhan pokok MINYAKITA di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/12). Pengawasan tersebut dilakukan secara intensif menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

Direktur Tertib Niaga Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Mario Josko mengatakan pengawasan ini dilakukan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur serta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya.

Kemendag mengintensifkan pengawasan distribusi MINYAKITA menjelang Nataru 2026 untuk memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian harga MINYAKITA di tingkat konsumen. "Hari ini, kami melakukan pengawasan di salah satu pasar pantauan di Surabaya, yaitu Pasar Pucang Anom. Berdasarkan pengawasan, ketersediaan stok MINYAKITA mencukupi dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp 15.700/liter," ujar Mario.

Mario menambahkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) per 5 Desember 2025, harga rata-rata MINYAKITA secara nasional tercatat sebesar Rp 16.700 per liter. Harga tersebut relatif stabil ketimbang minggu sebelumnya. Sementara itu, harga MINYAKITA di Surabaya terpantau sudah sesuai HET. Mario menjelaskan Pasar Pucang Anom yang merupakan salah satu pasar pantauan mendapatkan pasokan MINYAKITA dari PT Mahesi Agri Karya, PT Megasurya Mas, dan Wilmar Group.

Baca juga:

Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN


Mario menegaskan Dinkopdag Kota Surabaya terus berkoordinasi dengan para produsen sehingga pasokan MINYAKITA ke pasar tradisional tetap terjaga. Mario berharap kolaborasi ini dapat membantu menjaga kestabilan harga MINYAKITA di tingkat konsumen di Surabaya.

Selain pasar tradisional, lanjut Mario, pengawasan juga dilakukan kepada produsen MINYAKITA di Surabaya yang turut memasok MINYAKITA di wilayah Indonesia Timur, antara lain PT Mahesi Agri Karya dan Wilmar Group.

Dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan MINYAKITA di wilayah Indonesia Timur, PT Mahesi Agri Karya berkomitmen menyalurkan sebanyak 166 ribu liter MINYAKITA untuk memenuhi kebutuhan di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Sementara itu, Wilmar Group akan memasok 162 ribu liter MINYAKITA untuk wilayah Sulawesi Utara dan 90 ribu liter
MINYAKITA untuk Nusa Tenggara Barat. "Kami berharap, dengan pasokan yang berkelanjutan ini, harga MINYAKITA di wilayah Indonesia Timur tetap stabil," tutur Mario.

Kementerian Perdagangan mengimbau produsen untuk memprioritaskan distribusi domestic market obligation (DMO) MINYAKITA ke pedagang pengecer di pasar pantauan secara kontinu dan merata, serta menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kementerian Perdagangan akan terus memperkuat koordinasi dan melakukan pengawasan ke berbagai daerah lainnya. Selain untuk memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian harga. Pengawasan juga dilakukan untuk menjamin kesesuaian produk sebagai upaya perlindungan konsumen," tegas Mario.

Kemendag, lanjut Mario, juga mendorong dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk lebih aktif melakukan pengawasan bersama Satgas Pangan, serta berkoordinasi dengan Perum BULOG untuk memastikan ketersediaan stok dan keterjangkauan harga MINYAKITA di wilayah masing-masing, khususnya menjelang HBKN Nataru 2026.(Asp)

Baca juga:

Harga Pangan Hari Ini Selasa (23/9): Beras & Daging Kompak Turun, MinyaKita Naik Tipis





Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan