Kembali ke Zaman Prasejarah Lewat Gambar Cadas

Rabu, 16 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana nenek moyang bangsa Indonesia saat prasejarah bisa melalui tanda-tanda yang mereka berikan. Manusia zaman prasejarah meninggalkan cerita tentang apa yang terjadi saat itu melalui komunikasi dengan cara mereka sendiri.

Manusia saat belum mengenal tulisan, berkomunikasi, mengekspresikan diri, atau ekspresi kepercayaan salah satunya disampaikan melalui gambar atau lukisan-lukisan. Gambar-gambar itu dibuat di atas batu-batu di sekitar dan tempat tinggal mereka.

“Sebuah pekerjaan besar telah berhasil dimulai dilaksanakan di tempat yang amat modern untuk menunjukan karya-karya nenek moyang kita yang dilakukan ribuan tahun yang lalu,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat pembukaan pameran beberapa waktu lalu, dilansir situs resmi Kemendikbud.

Anies Baswedan mengatakan, minat masyarakat berkunjung ke museum masih rendah sehingga menimbulkan ide untuk membawa gambar-gambar cadas prasejarah ke pusat perbelanjaan modern. Mendekatkan koleksi museum yang dianggap usang ke tengah-tengah masyarakat.

Situs-situs gambar cadas yang dipamerkan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Saat ini, lebih dari 400 situs gambar cadas tersebar di wilayah tersebut dan situs-situs itu berada di gua-gua pedalaman, gua-gua pesisir, tebing pantai, dan pulau karst serta bongkahan
batu besar.

Gambar cadas yang paling tua diperkirakan dibuat sekitar 4.000 tahun yang lalu ketika ras Mongoloid masuk pertama kali ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Gambar-gambar cadas tersebut merupakan bentuk pemuas perasaan tertentu pada manusia prasejarah terkait dengan rasa kekhawatiran, rasa cemas, rasa aman, dan rasa syukur.

Bagi Anda ingin "kembali" ke zaman prasejarah, setidaknya bisa sedikit merasakan rasa seni nenek moyang bangsa ini dengan datang ke Pameran Gambar Cadas Prasejarah, di Bintaro Xchange Mall, Tangerang Selatan, yang digelar 12 September hingga 20 September mendatang.

 

Baca Juga:

Amerika Kembalikan Lukisan Picasso yang Dicuri

Pameran Lukisan Nusantara

Lukisan Maria ‘Bergerak’ Gegerkan Warga Australia

Lukisan Klasik dalam Fotografi Urban

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan