Keluar Izin Vaksin Lansia, Wapres Tunggu Rekomendasi Dokter Kepresidenan

Senin, 08 Februari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menunggu rekomendasi dari tim kokter kepresidenan terkait penyuntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Hal itu terkait izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kelompok lanjut usia (lansia).

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi di Jakarta, Minggu (7/2), mengatakan Wapres Ma’ruf siap kapan saja untuk disuntik vaksin COVID-19 selama mendapatkan rekomendasi dari tim dokter kepresidenan.

"Wapres itu siap (divaksin) kapan saja, tetapi itu nanti akan ditentukan dari tim kesehatan dan tim dokter kepresidenan. Kalau dinyatakan siap oleh tim dokter, maka Wapres akan siap, kalau (disarankan) nggak, ya enggak (divaksin)," kata Masduki.

Baca Juga:

Vaksin COVID-19 Akhirnya Diperbolehkan untuk Lansia

Masduki menambahkan, tim dokter kepresidenan juga telah bekerja untuk mencari jenis vaksin COVID-19 yang sesuai dengan kondisi kesehatan Wapres Ma’ruf Amin. Selain masuk dalam kelompok lansia, Wapres juga memiliki riwayat pengobatan jantung dengan menggunakan stent atau ring.

"Tim dokter kepresidenan sudah bergerak, dalam artian seperti apa kemungkinan-kemungkinannya, apakah mengikuti Sinovac atau mengikuti (vaksin) yang lain,” katanya, dikutip Antara.

Sementara itu, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin buatan Sinovac, CoronaVac, terhadap kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun di Indonesia.

Ilustrasi - Penyuntikan vaksin COVID-19 di Minahasa Tenggara (Antara)
Ilustrasi - Penyuntikan vaksin COVID-19 di Minahasa Tenggara (Antara)

Izin tersebut diterbitkan BPOM pada 5 Februari 2021, dengan penyuntikan bagi setiap orang sebanyak dua dosis, yang masing-masing dosis diberikan dengan selang waktu 28 hari.

Izin penggunaan darurat tersebut, menurut Kepala BPOM Penny Lukito, didasarkan pada hasil pemantauan terhadap proses uji klinis tahap I dan II di China, yang diberikan kepada warga berusia di atas 60 tahun.

Baca Juga:

4.091 Nakes di Jakarta Utara Telah Terima Vaksinasi Dosis Kedua

Hasil uji klinis di Tiongkok tersebut, dari 400 orang lansia yang diberi suntikan vaksin Coronavac memiliki tingkat kekebalan tubuh hingga 97,96 persen setelah injeksi kedua.

BPOM juga mempertimbangkan hasil uji klinis tahap III di Brasil, yang menunjukkan suntikan vaksin kepada 609 orang lansia umumnya memiliki efek samping ringan, yakni berupa nyeri, mual, demam, bengkak, merah pada kulit, dan sakit kepala. (*)

Baca Juga:

Ribuan Tenaga Kesehatan Jabar Tertunda Divaksin COVID-19 di Tahap Pertama

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan