Kelompok Pemuda NTT Sepakat Lawan Upaya Gagalkan Pelantikan Jokowi

Kamis, 26 September 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Ketua Komunitas Pemuda NTT Jakarta Emanuel M Kota menghimbau agar seluruh elemen masyarakat untuk bisa menahan diri agar tidak terprovokasi dan memperkeruh keadaan yang ada saat ini. Sebab, kata pria yang akrab disapa Mance ini, menjaga keutuhan bersama menjadi tugas bersama.

"Kami memprediksi ada anasir-anasir yang masuk untuk membuat kekacauan yang ada," ungkap Mance di Mie Aceh Cikini Menteng Jakarta Pusat, Rabu (25/9).

Baca Juga:

Elemen Mahasiswa Tegaskan Pelaku Kerusuhan Bukan Anggotanya

Lebih lanjut, Mance mengingatkan kepada pemuda dan mahasiswa agar saling berkoordinasi dan tidak mudah terjebak oleh isu-isu yang ada saat ini. Apalagi menjelang momen-momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Oktober 2019 nanti.

Pemuda NTT Jakarta meminta semua pihak menahan diri terhadap upaya inkonstitusional
Komunitas Pemuda NTT Jakarta (MP/Kanu)

"Sebaiknya setiap isu dikaji dulu. Kita siap berhadapan dan ini menjadi tanggung jawab sosial untuk menjaga NKRI. Kami siap turun bersama menjaga situasi saat ini," jelasnya lagi.

Mance menilai fenomena yang memanas belakangan ini ada campur tangan pihak luar alias asing maupun kelompok lawan politik presiden hari yang tak ingin situasi Indonesia damai.

"Bisa saja itu kaki tangan asing dan kelompok yang terganggu oleh rezim hari ini," sebut Mance.

Baca Juga:

Komnas HAM Peringatkan Semua Pihak Jangan Terlalu Reaktif Saat Demonstrasi

Lebih jauh, Mance menyakini gejolak yang memanas masuk keruang publik jelang pelantikan Presiden ada by desiqn. Dari kejadian rasisme Papua di Surabaya hingga membara di Papua sampai peristiwa kemarin di Gedung DPR RI.

"Mereka tahu cara untuk membakar emosi orang Papua dan menunggangi isu ini untuk diarahkan turunkan Jokowi. Saya menyakini ini by desain. Soal Papua, pemerintah harus bisa mencontoh apa yang dilakukan Gus Dur, karena itu sangat luar bisa, sangat humanis sekali," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Banyak Mahasiswa Tumbang Dihajar Polisi, Aktivis: Ini Terburuk Pasca Reformasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan