Kasus Omicron Terus Bertambah, Anies Minta Pintu Kedatangan Luar Negeri Dijaga Ketat
Senin, 27 Desember 2021 -
MerahPutih.com - Kasus COVID-19 varian baru Omicron atau B.1.1.529 di Indonesia terus bertambah. Hal ini harus jadi perhatian masyarakat untuk berhati-hati dengan mengetatkan protokol kesehatan (prokes).
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bila warga dan pemerintah tak melakukan prokes secara taat, diyakini kasus akan makin bertambah.
Sejauh ini, total warga yang terinfeksi Omicron mencapai 46 orang.
Baca Juga:
Satu Kasus Omicron Lolos, Luhut Ingatkan Dispensasi Diberikan Dengan Alasan Kuat
"Ini soal Omicron harus hati-hati karena ini angkanya sudah mulai naik. Ada 27 kasus baru," kata Anies ketika menghadiri acara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/12)
Orang nomor satu di Jakarta ini mengungkapkan bahwa mayoritas warga yang terkonfirmasi Omicron dikarenakan usai melakukan perjalanan ke luar negeri.
Oleh karena itu, Anies meminta agar pintu masuk kedatangan dari luar negeri untuk diawasi secara ketat guna mencegah adanya penyebaran Omicron di tanah air lebih masif lagi.
"Betul-betul pengetatan di pintu masuk penting sekali. Karena itu, jaga pintu masuknya. Mudah-mudahan kita bisa terlindungi," paparnya.
Baca Juga:
Empat Strategi Pemerintah Atasi Penularan Omicron di Tanah Air
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya penambahan 27 kasus COVID-19 varian baru Omicron di Indonesia pada 26 Desember 2021. Dengan penambahan itu, total kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia mencapai 46 orang.
Temuan itu dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) oleh Badan Litbangkes yang keluar pada tanggal 25 Desember 2021. Ada 26 Kasus merupakan imported case, di antaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan 1 orang WNA asal Nigeria.
Sementara satu kasus positif merupakan tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet. (Asp)
Baca Juga:
Puluhan Kasus Omicron dari Luar Negeri, Luhut Imbau Masyarakat Liburan di Indonesia