Kasus Harian COVID-19 di Atas 3.800, Jabar Sumbang Angka Terbanyak

Selasa, 29 Maret 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif virus corona pada Selasa (29/3) mencapai 3.895 orang.

Dengan penambahan tersebut, total kasus positif sampai dengan hari ini mencapai 6.005.646.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi hari ini yaitu dengan 928 kasus, disusul DKI Jakarta dengan penambahan 742 kasus.

Selanjutnya, Banten 363 kasus, Jawa Tengah melaporkan penambahan 329 kasus positif, dan Jawa Timur 307 kasus.

Baca Juga:

Satgas COVID-19 Bakal Lakukan Evaluasi Tes PCR di Bandara Soekarno-Hatta

Untuk kasus sembuh, Satgas mencatat adanya penambahan 10.092 orang sehingga total kasus sembuh menjadi 5.735.055 kasus.

Adapun kasus meninggal bertambah 108 orang pada hari ini sehingga totalnya telah menembus 154.882 orang.

Pada saat yang sama Satgas Penanganan COVID-19 juga mencatat kasus aktif per hari ini turun 6.305 sehingga totalnya menjadi 115.709 kasus.

Selain itu, Satgas Penanganan COVID-19 juga mencatat adanya 7.012 kasus suspek pada hari ini.

Pada saat yang sama, jumlah spesimen harian terkait COVID-19 yang diperiksa pada hari ini mencapai 158.102 spesimen.

Sementara itu, jumlah orang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama mencapai 196.240.871 orang, sedangkan penerima vaksin dosis kedua mencapai 158.830.466 orang.

Adapun penerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster COVID-19 jumlahnya mencapai 21.474.870 orang per 29 Maret 2022.

Baca Juga:

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Penularan COVID-19 saat Mudik Lebaran

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat beribadah dengan aman.

Salah satunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama selama bulan suci Ramadan.

"Kita juga ibadahnya harus terkendali. Jadi betul-betul kita melakukannya dengan khusyuk, terkendali dengan protokol kesehatan sehingga kita aman, terutama selama masa Ramadan. Ini sudah kita lakukan sebelumnya dan hasilnya aman. Berarti ke depannya juga pasti akan aman," kata Wiku dalam keterangan, Selasa (29/3).

Wiku mengatakan, aktivitas masyarakat akan meningkat selama Ramadan sehingga perlindungan hanya bisa dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kita tetap waspada dengan kondisi ini agar harus tetap terkendali. Apakah pergi ke tempat ibadah, ataukah juga mungkin ke pasar dan seterusnya tidak apa-apa asal betul-betul pertama protokol kesehatannya dijaga ketat agar melindungi diri dan melindungi orang lain," kata Wiku. (Knu)

Baca Juga:

Jalan Menuju Endemi COVID-19 di Depan Mata

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan