Kapolri: Ini Memang Tidak Nyaman
Senin, 05 Juli 2021 -
Merahputih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui pembatasan aktivitas masyarakat yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat membuat tidak nyaman.
Namun, kata dia, upaya ini harus dilakukan demi mengurangi lonjakan kasus pandemi Covid-19 di Tanah Air. Seperti diketahui, data pemerintah menunjukan ada penambahkan sebanyak 27.913 kasus baru pada Sabtu (3/7).
Dengan penambahan itu jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.256.851 orang, terhitung sejak diumumkan pada 2 Maret 2020.
Baca Juga:
Ketika Kapolda Bicara Kematian Korban Covid-19, Padahal Kemarin Mereka Masih Bercanda
"Memang tidak nyaman tapi ini semua untuk menjaga keselamatan rakyat sebagai hukum yang tertinggi. Karena itu masyarakat harus tetap di rumah," kata Sigit saat meninjau posko PPKM di Kelurahan Jati Cempaka, Pondok Gede, Bekasi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu (4/7).

Menurut Sigit, pengetatan PPKM darurat harus dibarengi dengan vaksinasi untuk herd immunity. Karena itu, mantan Kabareskrim Polri ini meminta empat pilat untuk mengajak masyatakat agar datang ke tempat vaksin. "Sosialisasikan kepada masyarakat agar mau datang ke gerai vaksin," ungkap jenderal bintang empat itu.
Selain ke Bekasi, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau vaksinasi massal di JIEXPO Jakarta Utara dan Pondok Pesantren Al-Hamidi Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca Juga:
Aturan Baru PPKM Darurat, Penumpang KRL Wajib Pakai Masker Dobel atau N 95
Sementara itu, Polda Metro Jaya menyoroti situasi penerapan PPKM Darurat di hari pertama. Polisi menyebut sempat menimbulkan kepadatan lalu lintas di titik penyekatan perbatasan ke DKI Jakarta.
"Yang masih menjadi PR adalah di penyekatan-penyekatan di batas kota seperti di Kalideres antara Tangerang sama Jakarta Barat, Bekasi sama Jakarta Timur, Lenteng Agung Depok dengan Jakarta Selatan," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Menurut Sambodo, banyak warga yang hendak melintas ke Jakarta dengan berbagai alasan. Salah satunya karena mereka akan bekerja. Namun, petugas memberikan edukasi kepada mereka.
"Ya ada bermacam alasan, tentu yang kita perbolehkan melintas adalah orang-orang yang bekerja pada sektor esensial dan sektor kritikal," ujarnya.
Baca Juga:
WNA yang Masuk ke Indonesia Kini Wajib Sudah Divaksin COVID-19
Berbeda dengan perbatasan, lanjut Sambodo, situasi pembatasan mobilitas di dalam kota DKI Jakarta terpantau aman terkendali. Menurut dia, beberapa kawasan dalam kota yang dijaga ketat terjadi perubahan dibanding hari-hari sebelumnya.
Belajar dari adanya antrean panjang di perbatasan kota dengan Jakarta, Sambodo meminta warga untuk sadar akan bahaya penyebaran Covid-19 yang tengah melonjak.
Sambodo menegaskan, tak ada artinya ribuan petugas TNI-Polri hingga Pemda diturunkan untuk menjaga jika masyarakat tidak tertib.
Dia pun meminta kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan PPKM Darurat. "PPKM darurat harus berbeda dari hari-hari biasanya, PPKM darurat harus mampu menurunkan pergerakan orang kalau kita ingin menurunkan angka Covid melandai," tuturnya. (knu)